WartaPenaNews, Bali – Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali, Made Mendra Astawa berharap adanya dukungan pemerintah dalam rangka membangun pariwisata di Bali yang berkelanjutan. Dia juga berharap pemerintah bisa memberikan dukungan berupa anggaran dan gedung sekretariat untuk menjalankan roda organisasi.
“Pariwisata bagaikan pisau bermata dua, jika dikelola dengan baik akan dapat memberikan kesejahteraan masyarakat dan menjaga, mengali, melestarikan budaya serta kreatifitas sebagai destinasi wisata pilihan, Jika salah kelola, akan dapat merusak suatu tatanan budaya suatu bangsa dalam waktu singkat,” kata Mendra dalam siaran persnya yang diterima airmagz.com, Sabtu (22/6/2019).
Mendra yang berbicara saat dikukuhkan sebagai Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) periode 2019-2024, berkomitmen akan bersinergi dengan pemerintah tingkat dan daerah dalam mempromosikan Desa Wisata Bali serta menjaga kelangsungan budayanya.
Ke depan, dia berencana akan melakukan revisi AD/ART organisasi, menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat/daerah, melakukan pembinaan, serta bersinergi dengan perguruan tinggi, perbankan, dan stakeholder lainnya. “Melanjutkan program kerja Desa Award ke-2 dan village economic fair, menyusun buku panduan desa wisata, membuat katalog/tabloid Desa Wisata baik cetak maupun online, dan membangun website bersama www.desabali.com,” sambung Mendra.
Acara pengukuhan pengurus baru Forkom Bali dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Jumat, 21 Juni 2019.
Pada sambutannya Gede Yuniarta mengatakan, Forum Dewi yang dibentuk pada tahun 2014 sudah mendirikan dan pembinaan terhadap 160 Desa Wisata. Dia berharap melalui forum ini akan mampu membina Desa Wisata untuk menjadi “anak angkat” sebuah hotel.
Desa Wisata yang ada di Bali sangat unik dan berbeda dengan desa wisata lainnya di Indonesia. Pengembangan desa wisata ini pula sejalan dengan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo dalam rangka membangun Indonesia dari pinggir. (rob)