WartaPenaNews, Jakarta – 17 Agustus selalu diperingati sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya upacara bendera, ada beragam lomba yang selalu diadakan untuk menyemarakkan hari jadi Tanah Air itu.
Warga di semua Indonesia seakan tidak mau tertinggal ikut serta dalam setiap perlombaan yang diadakan. Tidak kenal umur, lelaki atau wanita semua bergabung untuk merayakan lagi tahun Indonesia.
Beberapa lomba yang biasa diadakan ialah balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, panjat pinang, lomba masukkan pensil ke botol, balap bakiak, balap kelereng sampai egrang. Seru-seru kan? Tetapi kalian tahu tidak sich arti dibalik setiap lomba itu?
1. Balap Karung
Dalam realisasinya, para peserta yang ikuti lomba balap karung harus masukkan badan mereka ke sebuah karung goni. Mereka lalu harus berlomba-lomba untuk terlebih dulu sampai di garis finish.
Lomba balap karung mengandung arti begitu perihnya penjajahan saat itu. Warga Indonesia yang miskin tak dapat penuhi kebutuhan sandang mereka. Pada akhirnya karung goni lah yang digunakan sebagai alternatifnya.
2. Tarik Tambang
Dikerjakan secara berkelompok, lomba tarik tambang jadi satu diantara perlombaan yang benar-benar semarak. Dua kelompok harus beradu kemampuan untuk dapat menang.
Tetapi bukan hanya beradu kemampuan, dalam perlombaan ini sebuah team dituntut untuk memiliki kekompakan untuk dapat menang. Arti dari tarik tambang juga beragam, mulai dari gotong royong, kebersamaan dan solidaritas. Siapa nih yang selalu ikut-ikutan tarik tambang?
3. Makan Kerupuk
Sepertinya tidak komplet ya jika 17 Agustus tidak ngadain lomba makan kerupuk. Nah jika lomba yang satu ini mungkin keliatannya mudah ya. Tetapi jangan salah, rintangan makan kerupuk dengan keadaan tangan terikat sulit lho KLovers.
Kesusahan yang kita alami saat makan kerupuk yang digantung ini dapat menggambarkan begitu susahnya waktu penjajahan saat itu. Tidak hanya kesusahan penuhi kebutuhan sandang, warga Indonesia kesulitan untuk mendapatkan pangan.
4. Lomba Masukkan Pensil ke Botol
Ada yang sudah pernah coba turut lomba yang satu ini tidak? Beberapa peserta dalam perlombaan ini harus masukkan sebuah pensil yang diikat seperti sebuah ekor ke botol.
Keliatannya tidak mudah ya karena harus sabar. Nah dari situlah kita dapat tahu arti yang terdapat di lomba ini. Lomba ini menggambarkan waktu dimana para pejuang harus memiliki kesabaran dan ketepatan saat berjuang menantang penjajah dengan bambu runcing. Bedanya, dalam lomba ini harus bersabar dan cari peristiwa yang tepat untuk masukkan pensil ke botol.
5. Balap Bakiak
Sama dengan tarik tambang yang dilakukan secara berkelompok, lomba bakiak membutuhkan kerja sama team supaya bisa menang. Umumnya lomba bakiak dibarengi oleh tiga sampai empat orang dalam setiap teamnya.
Kekompakan team ditest dalam perlombaan ini. Jika ada yang jalannya tidak solid, semua anggota team bisa jadi jatuh. Arti dari lomba ini ialah kerja sama yang akan membuahkan kekompakan untuk mencapai arah. Sama dengan perjuangan para penjajah dahulu yang bersama-sama menyerang penjajah untuk merampas kemerdekaan Indonesia.
6. Balap Kelereng
Lomba yang satu ini sepertinya seringkali dilakukan sama beberapa anak. Tetapi bukan bermakna orang dewasa tidak bisa ikut-ikutan main lho. Serunya lomba ini ialah para peserta harus pintar-pintar jaga kelereng supaya tidak jatuh dari sendok.
Sebab sendok yang dibawa bukan menggunakan tangan, karena itu peserta harus dapat jaga kesetimbangan mereka. Arti lain yang dapat kita mengambil dari lomba balap kelereng ialah mengajari kita supaya tetap konsentrasi dalam mendapatkan arah.
7. Egrang
Satu nih lomba yang biasa kita lihat berada di perayaan 17 Agustus. Ya, balap egrang. Ada yang sudah sudah pernah coba ikut-ikutan? Untuk dapat menang dalam perlombaan ini, kita harus pintar jaga kesetimbangan supaya bisa berdiri di pijakan sebuah bambu tinggi.
Nyatanya egrang awalnya diciptakan untuk menghina kolonialisme Belanda yang terkenal berbadan jangkung. Warga Indonesia juga menggunakan egrang agar dapat setinggi mereka.
Lomba egrang mengajari kita supaya selalu memiliki keyakinan diri. Sebab jika kita sangsi dalam mengambil langkah, kita justru akan jatuh.
8. Panjat Pinang
Untuk dapat bawa pulang hadiah yang digantung di atas pohon, setiap peserta yang ada pada satu team harus bekerja bersama. Jaman dahulu panjat pinang digelar sebagai hiburan di saat perayaan penting orang Belanda di Indonesia, contohnya pesta pernikahan.
Saat itu penduduk pribumi sama-sama berlomba-lomba untuk dapat mendapatkan beragam hadiah yang di taruh di pucuk pohon pinang. Kerja sama pula jadi faktor penting lho di lomba satu ini. Jadi sudah siap buat ikut-ikutan lomba apa saja nih kalian di 17 Agustus kelak? (mus)
Â
