3 May 2024 - 19:21 19:21

205 Tewas dan 913 Terluka dalam Konflik di Libya

WartaPenaNews, Jakarta  – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat 205 orang tewas, termasuk 18 warga sipil, dan 913 lainnya terluka dalam konflik yang berkecamuk di Libya sejak lebih dari dua pekan terakhir.

Lewat akun Twitter, WHO mengunggah data terbaru mengenai korban tewas dan luka dalam pertempuran di dekat ibu kota Libya, Tripoli. WHO juga mengaku telah mengirim tim spesialis “untuk membantu sejumlah rumah sakit dalam melakukan puluhan operasi medis.”

Dilansir dari laman UPI, belum lama ini, krisis terbaru di Libya meletus sejak 4 April, saat Jenderal Khalifa Haftar melancarkan operasi militer untuk merebut Tripoli. Perdana Menteri Libya Fayez al-Sarraj menyebut serangan pasukan Jenderal Haftar sebagai percobaan kudeta.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?Happy Inspire Confuse Sad
Konflik memanas pada Selasa malam kemarin, saat sejumlah mortir mengenai sebuah distrik padat penduduk. WHO menyebut serangan itu merupakan bagian dari upaya pasukan Haftar untuk merebut ibu kota dari pemerintahan PM Sarraj yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sedikitnya lima warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan mortir pada Selasa malam. Serangan terjadi di distrik Abu Salim, Tripoli.

Laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mencatat sekitar 24 ribu orang dari 4.870 rumah tangga di Libya menjadi telantar akibat konflik terbaru.

Sementara Agensi Pengungsian PBB mengaku telah mengevakuasi hampir 180 imigran dari pusat detensi Abu Salim yang berlokasi dekat dengan area pertempuran. Banyak dari mereka yang dievakuasi adalah wanita dan anak-anak.

PBB mengaku khawatir mengenai sejumlah orang yang masih terjebak di pusat detensi tersebut.

Awal April lalu, PBB mengecam sebuah serangan udara yang membuat satu-satunya bandara operasional di Tripoli terpaksa ditutup. Aktivitas penerbangan keluar dan menuju Bandara Internasional Mitiga dihentikan. Semua calon penumpang juga dievakuasi. Tidak ada korban tewas maupun luka dalam serangan udara tersebut.

Utusan PBB untuk Libya, Ghassan Salame, menyebut serangan udara di Bandara Internasional Mitiga melanggar aturan kemanusiaan. Ini dikarenakan bandara tersebut adalah infrastrukur sipil, bukan instalasi militer. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
3 May 2024 - 12:20
Ria Ricis Resmi Menjanda

WARTAPENANEWS.COM – YouTuber Ria Ricis resmi menyandang status janda setelah melewati sidang cerai selama 4 bulan. Pengadilan Agama Jakarta Selatan memutus cerai pernikahannya dengan Teuku Ryan, pada 2 Maret 2024.

01
|
3 May 2024 - 11:17
Desa di Aceh Singkil Diterjang Banjir Bandang

WARTAPENANEWS.COM –  Banjir bandang menerjang Desa Lae Bangun, Kecamatan Suro Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Sumber video yang beredar di media sosial Facebook dan grup Whatsapp, banjir bandang itu terjadi

02
|
3 May 2024 - 10:06
Suami Biadab, Aniaya Istri yang Sedang Hamil 4 Bulan hingga Dibacok Celurit

WARTAPENANEWS.COM – Perempuan muda di Kota Malang, Jawa Timur menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya. Aksi kekerasan ini dilakukan pelaku berinisial M. Romadoni (24), warga Jalan

03