WartaPenaNews, Jakarta – Kalangan pengusaha dari berbagai sektoral membeberkan sejumlah keluhan yang dialaminya selama 4,5 tahun pemerintahan Jokowi.
Salah satu pengusaha properti Amran Nukman mengatakan, selama kepemimpinan Presiden Jokowi sektor industri properti berjalan di tempat (stagnan). Bahkan, sejumlah perusahaan pengembang terpaksa harus menutup usahanya.
“Rata-rata yang melakukan pembangunan dan penjualan itu sudah stag (stagnan). Tak ada pembangunan dan penjualan,” kata Amran saat berbicara di acara Aliansi Pengusaha Nasional (APN) di Hotel Century Park, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Padahal, kata dia, industri properti merupakan gerbong bagi pertumbuhan properti mengingat di dalamnya ada sekitar 174 komponen. Artinya sektor ini banyak menyerap sumber daya manusia. “Jika semuanya berhenti, semua sektor turunannya juga akan stop,” ujar Amran yang juga menjabat sebagai Ketua DPD REI DKI Jakarta.
Salah satu pengusaha pendukung capres Prabowo-Sandiaga ini berharap, jika pasangan capres nomor urut 02 ini menang agar bisa bersinergi dengan kalangan pengusaha. Karena hal itu akan mempermudah program pemerintah membangun 1 juta unit rumah.
“Karena faktanya niatnya pemerintah ingin membangun 1 juta unit rumah. Tapi kenyataannya hanya bisa dibangun 200 ribu hingga 300 ribu per tahun. Artinya masih butuh partisipasi pihak swasta untuk ikut membangun,” ujar Amran.
Dia pun berharap pemerintah ke depan harus memiliki visi pertumbuhan.
“Terakhir, kami seperti kehilangan induknya. Kementerian PU fokus sama infrastruktur. Sementara kami ini propertinya tidak ada yang ngurusin. Siapa yang jadi menterinya, kami serahkan kepada pemerintah mendatang. Yang jelas kami ada yang ngurusin,” harap Amran. (rob)