22 April 2025 - 04:05 4:05
Search

65 Bendungan dan Harapan Untuk Tenaga Ahli Generasi Muda

65 Bendungan dan Harapan Untuk Tenaga Ahli Generasi Muda

WartaPenaNews, Jakarta-Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau, tempat rekreasi. Walau bermanfaat untuk kemaslahatan umat, bendungan masih menyisakan pr buat pemerintah dan masyarakat.

Mengurai benang merah seputar bendungan, Dirjen Sumber Daya Air Kementrian PUPR menyelenggarakan Seminar Nasional Bendungan Besar 2019 mengusung tema “Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan untuk Pencapaian Visium 2030, yang diselenggarakan di Auditorium Kementrian PUPR, Jakarta (26/4).

Seminar merupakan hasil kerjasama dengan Komite Nasional Indonesia Bendungan Besar, (KNI-BB), Forum Perencana Pelaksana Pengelola Bendungan Besar, Balai Bendungan, BBWS Ciliwung Cisadane, dan BBWS Cidanau Ciujung Cidurian.

Jarot Widiyoko, Ketua Panitia pelaksana mengatakan, “Berbagai permasalahan bendungan yang menyangkut konsep pembangunan serta pengelolaan, akan dijadikan bahasan utama”.

Beragam agenda acara menarik diantaranya focus discussion group, dan seminar, diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Panitia telah memilih 48 dari144 makalah seputar permasalahan bendungan untuk dipresentasikan.

“Semua makalah yang masuk akan dijadikan buku, dan diajukan ke Perpustakaan Nasional untuk mendapatkan ISBN,” kata Jarot, yang menjabat sebagai Direktur Sungai dan Pantai.

Ia memaparkan, sebanyak 22 makalah akan dicetak ke dalam bentuk poster. Ada 13 both yang turut memeriahkan pameran diantaranya dari Perum jasa Tirta I dan II serta mitra kerja dari bumn.

Sebagai apresiasi serta penghormatan, KNIBB memberikan penghargaan kepada para senior yang telah berjasa, berkontribusi terhadap pembangunan bendungan besar, dan juga terhadap pengembangan KNIBB dari masa ke masa. Diantara penerima penghargaan adalah Basuki Hadimuljono, dan RM Sedyatmo.

Field trip ke Bendungan Sindangheula, salah satu bendungan besar di Provinsi Banten yang termasuk ke dalam rencana pembangunan 65 bendungan, menjadi momen yang tepat bagi peserta untuk memahami konsep pembangunan dan pengelolaan bendungan.

Menteri PUPR; Asah Intuisi Generasi Muda

Hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki tenaga ahli bendungan. Untuk membantu membangun konsep bendungan, memantau dan merawat bendungan, saya dibantu oleh 2 orang tenaga ahli dari Korea dan Jepang, hal ini diutarakan oleh Basuki Hadimuljono ketika memberi kata sambutan pada Seminar Nasional Bendungan Besar 2019.

“Mereka membuat laporan rutin dalam 2 lembar kertas untuk saya, singkat tetapi jelas. Dari banyak permasalahan, intuisi saya jadi terlatih untuk memprediksi dan mencari solusi yang harus dilakukan ketika melihat kondisi fisik dan lingkungan sebuah bendungan,” kata Basuki.

Basuki menekankan kepada para staff nya untuk mengasah intuisi, karena selalu menghadapi permasalahan yang hampir sama seputar konsep pembangunan dan pengelolaan bendungan. Asah intuisi diantaranya dengan tidak melakukan kunjungan dinas singkat ke proyek bendungan. “Idealnya 3 hari untuk mengamati dan menggali informasi. Jika waktunya singkat, sama saja dengan kunjungan wisata kuliner,” seloroh Basuki.

Menurut Basuki, tahun 2019 merupakan momen yang sangat tepat untuk bersinergi menyelesaikan pembangunan 65 bendungan. “Khususnya untuk akademisi dari generasi muda, saya berpesan untuk menjadi tenaga ahli bendungan,” pesannya.

Diterangkan Basuki, saat ini selain minim tenaga ahli, jumlah bendungan yang miliki oleh Indonsia hanya 286 bangunan, sudah termasuk 65 bendungan yang akan dibangun. Hal ini masih tertinggal jauh dari Korea yang sudah memiliki ribuan bendungan, padahal luas negaranya hanya seluas provinsi Jawa Tengah. (Bud/Adv)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait