WartaPenaNews, Jakrata -Â Pelatih Chelsea, Frank Lampard mengatakan perusahaan sosial media butuh melakukan perbuatan semakin banyak untuk hentikan pemain yang jadi target rasisme seperti yang dihadapi penyerang mudanya, Tammy Abraham.
Pemain 21 tahun itu dibully oleh netizen setelah gagal mengekseskusi penalti dalam arena Piala Super Eropa saat menantang Liverpool pada Kamis (15/07/19).
Chelsea sendiri sudah mengutuk semua upload negatif itu dan Lampard juga mengutarakan kekesalan pada fans The Blues.
“Tammy jelas saja lebih dari sedih mendapatkan perlakuan demikian. Aku muak dengan apa yang disebutkan penggemar Chelsea,” kata Lampard seperti diambil dari BBC.
Lampard mengatakan dirinya tak pahami bagaimana rasisme dan bully bisa dengan mudahnya disampaikan di sosial media. Karenanya, harus ada kebijakan tersendiri dari produsen sosial media.
“Aku benar-benar geram pada Tammy dan geram pada kami sebagai klub karena bukan itu yang kami kehendaki. Club melakukan banyak pekerjaan menantang diskriminasi di semua tingkatan,†tegasnya.
Dia menambahkan dirinya sudah berbicara dengan Abaraham yang memang memiliki karakter yang kuat. Sayang sekali Lampard harus jalani ujian yang semestinya tak dia perlukan.
Sebelumnya, Chelsea sudah pernah membatalkan enam penggemarnya karena menggunakan “bahasa kasar dan tingkah laku agresif” pada pemain Manchester City, Raheem Sterling. (mus)
