WartaPenaNews, Jakarta Krisis yang terjadi di kawasan Timur Tengah, melibatkan Amerika Serikat dan Iran, membuat rencana Manchester United berantakan. Lantaran ketegangan yang terjadi di antara kedua negara tersebut, MU gagal melancarkan rencananya demi memperkuat skuat.
Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer, menyatakan di awal ingin menggelar pemusatan latihan di kawasan Timur Tengah selama dua pekan. Tepatnya, Solskjaer mau menggelar pemusatan latihan selama jeda musim dingin di Qatar.
Namun, ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Iran membuat Solskjaer mengurungkan niatnya.
Dia khawatir, politik yang memanas, disertai dengan serangan-serangan rudal dari dua negara, bisa berimbas pada MU.
“Bukan lapangan yang membuat saya khawatir, ada hal lain. Kami akhirnya membatalkan rencana ke Timur Tengah,” ujar Solskjaer dilansir Daily Mirror.
Solskjaer pun mengambil keputusan untuk mengistirahatkan pemainnya selama beberapa hari. Mereka diharuskan tinggal di kawasan Eropa, dan tak bepergian ke Timur Tengah demi menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Jeda musim dingin, sejatinya ingin dimanfaatkan Solskjaer demi mempersolid skuat MU. Sebab, mereka sudah ditunggu jadwal padat usai libur dua pekan.
“Kami punya lima sampai enam laga setelah libur. Kami harus fokus, mencapai performa yang diinginkan, meraih hasil maksimal, dan minum vitamin D, bersiap untuk tiga bulan terakhir mendatang,” terang Solskjaer. (mus)
