WartaPenaNews, Jakarta – Banyak orang yang sebelumnya tidak membayangkan, energi listrik bakal dimanfaatkan sebagai pengganti dan bahan bakar untuk menggerakkan kendaraan bermotor.
Teknologi otomotif masa depan itu bukan hanya dipakai untuk keperluan transportasi sehari-hari, tapi juga dipraktikkan langsung di lintasan balap dalam wujud Formula E.
Ajang yang memiliki nama lengkap ABB FIA Formula E Championship ini pertama kali digelar pada 2014, dan pada musim 2021 resmi masuk dalam kalender Federal Internationale de l’Automobile atau FIA.
Dilansir dari laman resmi Fiaformulae, Kamis 25 Februari 2021, jumlah negara yang sudah dikonfirmasi untuk menggelar ajang balap tersebut ada enam, yakni Arab Saudi, Monako, Italia, Spanyol, Moroko, dan Chile.
Ada 12 tim yang bakal adu kemampuan di acara tersebut, beberapa didukung oleh pabrikan kendaraan ternama seperti Mercedes-Benz, Jaguar, Audi, Nissan, BMW, hingga Mahindra.
Spesifikasi sasis mobil yang digunakan berbeda dari tahun lalu, di mana pada 2021 mereka memakai pembaruan dari Spark Gen2 yang diberi nama Gen2 EVO.
Spark Gen2 dibuat oleh Spark Racing Technology Dallara, dan sudah dibekali dengan baterai berkapasitas 54 kilo Watt hours racikan McLaren Applied Technologies.
Sama seperti mobil balap di ajang Formula One, Spark Gen2 EVO dilengkapi dengan pelindung kokpit Halo yang bisa mencegah pengemudi mengalami cedera parah saat terjadi kecelakaan.
Mesin dan transmisi disediakan oleh masing-masing tim, namun daya baterai dan ban Michelin yang dipasang memungkinkan mobil digunakan untuk balapan hingga akhir, tanpa perlu pergantian unit.
Sirkuit jalan raya di Riyadh, Arab Saudi akan menjadi yang pertama dilintasi oleh mobil dengan kecepatan maksimal 280 kilometer per jam ini, yakni pada 26-27 Februari mendatang. Ini menjadi balap pertama Formula E, yang digelar pada malam hari. (mus)