3 Juni 2023 - 18:11 18:11

Akhiri Krisis Myanmar, AS Dukung Konsensus Lima Poin ASEAN

wartapenanews.com  – AS mendukung Konsensus Lima Poin yang disepakati para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam upaya mengakhiri krisis politik di Myanmar.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyatakan bahwa Washington menentang keputusan junta militer yang memperpanjang status keadaan darurat.

Keputusan itu dinilai memperpanjang kekuasaan militer yang tidak sah dan hanya akan menambah penderitaan di negara tersebut.

“Kami akan terus bekerja sama dengan negara-negara sekutu dan mitra kami dalam mendukung upaya gerakan pro-demokrasi guna membangun demokrasi inklusif di Burma,” kata Price dalam pernyataan tertulis dilansir laman resmi Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip Kamis (2/2/2023).

Price menyatakan, AS juga tidak mengakui kredibilitas junta militer Myanmar di dunia internasional, serta mengecam rencana junta untuk menggelar pemilu.

AS menyakini pemilu yang dilaksanakan oleh junta tidak akan pernah mewakili suara rakyat Myanmar.

“Kami menekan rezim untuk memenuhi Konsensus Lima Poin ASEAN dan mengecam rencana rezim untuk menggelar apa yang mereka sebut sebagai pemilu, yang akan memperburuk kekerasan dan ketidakstabilan,” ujar Price.

Konsensus Lima Poin itu meliputi penghentian kekerasan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya, menunjuk utusan khusus ASEAN untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar, serta mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk bertemu dengan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar.

Krisis politik di Myanmar semakin tidak menentu setelah junta militer pada Januari lalu mengumumkan persyaratan baru yang sulit bagi partai-partai politik untuk mengikuti pemilihan umum.

Pada aturan yang tertuang dalam undang-undang pendaftaran pemilu baru yang disetujui junta dan dipublikasikan oleh media milik negara, Global New Light of Myanmar pada Jumat (27/1/2023), partai yang sudah ada dan calon partai memiliki waktu 60 hari untuk mendaftar ke komisi pemilihan yang dibentuk oleh junta militer.

Setiap partai nasional harus berjanji ‘bahwa setidaknya 100.000 anggota partai akan dikerahkan’ dalam waktu 90 hari setelah pendaftaran. Partai yang tidak dapat memenuhi syarat tersebut akan kehilangan statusnya sebagai partai politik peserta pemilu.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Trending

penemuan mayat
Mayat Tanpa Busana di Depok Sulit Diidentifikasi karena Kondisi Tak Utuh
Leunca
Khasiat Menakjubkan Konsumsi Leunca untuk Obati Asam Urat
Jalan Tol Serbaraja bakal mendongkrak jalur distribusi daerah penyangga ibu kota Jakarta. (Foto: Kementerian PUPR)
Tol Anak Usaha Sinar Mas Land, Koneksikan Jakarta-Tangerang-Banten
tulang
Kenali dan Rawat Tulang Belakang Anda dengan Kasur yang Tepat
000_99B6ZA
Duel Manchester City Vs Arsenal: Laga Berburu Gelar
vaksin
Ampuhkah Vaksin Saat Ini Atasi Virus Corona Baru?
siswi
Siswi Kelas 1 SMP Ini Sudah Bersetubuh dengan Belasan Teman Prianya
Rossarin Klinhom Foto: BabeOfTheDay
Model Seksi Asal Thailand Ini Gunakan Pakaian Dalam saat Main Kayak
keracunan
Usai Makan di Kondangan, 55 Warga Karanganyar Keracunan Massal
tni
Sedihnya, 30 Calon Taruna Akmil Positif Corona

Pilihan Redaksi

Berita Terkait

|
3 Juni 2023 - 12:08
Kecanduan Judi Online, Oknum Pengawas SPBU Bawa Kabur Uang Ratusan Juta

wartapenanews.com -  Oknum pengawas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara, ditangkap usai membawa kabur uang setoran senilai Rp 389.500.000. Oknum

01
|
3 Juni 2023 - 11:14
Kasus Rabies Tertinggi Ada di Bali, NTT dan Sulawesi Selatan

wartapenanews.com -   Kasus Rabies di Indonesia masih tinggi, terlihat dari 26 provinsi masih endemis dan hanya 11 provinsi yang terbebas dari Rabies. Tiga daerah dengan kasus rabies tertinggi yakni Bali,

02
|
3 Juni 2023 - 10:08
Korban Tewas Tabrakan Kereta di India Bertambah jadi 233 Orang

wartapenanews.com -  Sedikitnya 233 orang tewas dan 900 lainnya luka-luka dalam tabrakan yang melibatkan sejumlah gerbong kereta api di Negara Bagian Odisha, India bagian timur, kata beberapa pejabat. Lebih dari

03