WartaPenaNews, Jakarta – Sebanyak 500 ribu dosis vaksin corona asal perusahaan China, Sinopharm dijadwalkan akan tiba di Indonesia antara akhir Maret atau awal April 2021. Merek vaksin Covid-19 ini rencananya bakal dialokasikan untuk program vaksinasi gotong royong alias vaksinasi mandiri.
“Kita mengharapkan akhir Maret atau awal April ini dari Sinopharm segera akan datang 500 ribu dosis, dan sampai Juni nanti akan ada total sekitar 15 juta dosis. Tapi kita punya opsi untuk menambah 15 juta dosis lagi kalau memang kebutuhan masih ada,” kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (9/3/2021).
Selain Sinopharm, Honesti mengatakan pihaknya sudah menjalin komitmen dengan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Moderna, untuk mendatangkan sekitar 5,2 juta dosis vaksin yang rencananya digunakan untuk vaksinasi mandiri.
Namun Honesti menegaskan bahwa vaksinasi gotong royong alias mandiri tersebut bertujuan membantu percepatan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia. Ia pun menjamin bahwa warga tidak perlu membayar vaksin tersebut, sebab program ini juga merupakan kerjasama antara pemerintah dan pihak perusahaan para pegawai bernaung.
“Untuk harganya nanti ada penetapan dari Kemenkes, dan tentu kita masih lakukan proses negosiasi untuk mendapatkan harga terjangkau untuk perusahaan-perusahaan tersebut,” jelas dia.
Terpisah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun kini tengah mengevaluasi data uji klinis dari sebagian vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasigotong royong seperti vaksin Sinopharm dan Moderna.
BPOM akan segera mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin tersebut saat hasil evaluasi rampung. Saat ini BPOM tercatat baru menerbitkan EUA vaksin untuk Sinovac, vaksin Covid-19 buatan PT Bio Farma yang berasal dari bahan mentah Sinovac, dan vaksin AstraZeneca.
“Sampai saat ini vaksin yang akan diberikan untuk gotong royong adalah vaksin Sinopharm yang sedang berproses registrasinya, Novavax, dan vaksin Moderna. Sedang proses semuanya,” terang Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam jumpa pers secara daring.
Sejauh ini Kementerian Kesehatan sudah menetapkan empat merek vaksin untuk program vaksinasi gratis. Keempat vaksin itu yakni Sinovac, AstraZeneca, Pfizer dan, Novavax. Sementara dua vaksin lain yakni Sinopharm dan Moderna telah dikonfirmasi bakal dipakai untuk kebutuhan vaksinasi gotong royong.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin resmi memperbolehkan vaksinasi Covid-19 lewat jalur mandiri. Hal itu dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 yang terbit Rabu (24/2/2021).
Sesuai Permenkes tersebut, perusahaan harus mendata pegawai yang akan menerima vaksin Covid-19 lalu memberikannya ke Kemenkes. Adapun biaya vaksin mandiri sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan. (mus)