20 April 2025 - 11:57 11:57
Search

Benarkah Makanan Manis Bikin Stress?

WartaPenaNews, Jakarta – Beberapa riset sudah dikerjakan untuk lihat jalinan di antara depresi serta kemauan untuk konsumsi makanan manis. Penelitian-penelitian itu membuahkan teori seperti berikut:

1. Konsumsi gula turunkan hormon kortisol pemicu depresi
Depresi dipacu oleh pelepasan hormon kortisol dari hipoccampus yang ada pada otak. Pelepasan kortisol menyebabkan penambahan denyut jantung, tekanan darah, gula darah, pernafasan, serta peranan otot.

Proses ini sebetulnya berguna untuk tingkatkan kesiapan Anda waktu bertemu dengan kondisi penuh desakan. Tetapi, jumlahnya kortisol yang begitu tinggi bisa menyebabkan depresi, rasa kuatir, dan tanda-tanda stres.

Kemauan makan manis waktu depresi disangka terkait dengan kortisol pada tubuh. Pada suatu riset, diketemukan jika mengonsumsi gula turunkan jumlahnya kortisol serta kegiatan hipoccampus. Tanggapan otak dalam menyikapi depresi ikut lebih baik.

Meskipun begitu, jalinan langsung di antara konsumsi gula dengan depresi masih butuh dikaji selanjutnya. Konsumsi gula bukan hanya satu unsur yang merubah kegiatan hippocampus. Masih ada unsur yang lain yang butuh di teliti.

2. Makan manis waktu depresi memberi daya untuk otak
Otak memerlukan daya supaya bisa jalankan manfaatnya. Rata-rata, otak orang dewasa memakai 20 % daya keseluruhan yang dipunyai badan. Saat depresi, organ penting ini memerlukan daya penambahan sekitar 12 persen.

Sumber daya otak datang dari karbohidrat, serta gula (glukosa) ialah type karbohidrat yang termudah dirubah jadi daya. Kekurangan konsumsi karbohidrat, ditambah keadaan depresi serta lapar, bisa turunkan beberapa peranan otak.

Satu diantara peranan otak ialah mengendalikan metabolisme badan, pencernaan, serta potensi berpikir. Waktu kekurangan glukosa, otak tidak bisa jalankan peranan ini sebab terhambat oleh semacam saraf di hipotalamus.

Berikut yang membuat Anda ingin makan manis waktu depresi. Otak Anda tidak mempunyai cukup daya untuk berperan dengan seharusnya, serta makanan manis ialah sumber karbohidrat paling simpel yang dapat dipakai secara cepat.

3. Gula merangsang perasaan bahagia
Konsumsi gula bisa merangsang pelepasan hormon dopamin serta sisi otak yang disebutkan nucleus accumbens. Ke-2 unsur ini memunculkan perasaan bahagia yang kuat. Perasaan itu bahkan juga sama dengan dampak mengonsumsi kokain serta heroin.

Diluar itu, konsumsi gula menyebabkan pelepasan hormon serotonin. Hormon ini memberi dampak yang menentramkan hingga depresi berasa berkurang. Dampak berikut yang memunculkan kesan-kesan seakan makanan manis bisa menangani depresi.

Namun, dampak ini tidak berasa waktu Anda konsumsi makanan dengan pemanis bikinan. Rasa manis yang dibuat cuma menyebabkan otak serta badan Anda untuk makan semakin banyak. Mengakibatkan, Anda makan banyak makanan manis waktu depresi.

Walau demikian, tentang ini masih tunjukkan hasil yang bermacam. Dibutuhkan riset selanjutnya untuk mengulas jalinan tentu di antara proses depresi dengan mengonsumsi gula alami serta pemanis bikinan.

Makan manis waktu depresi memang memunculkan dampak positif buat beberapa orang, tetapi yakinkan Anda tidak mengkonsumsinya terlalu berlebih. Masalahnya konsumsi gula berlebihan bisa tingkatkan efek beberapa masalah kesehatan.

Bila Anda benar-benar inginkan makanan manis, pilih makanan atau minuman manis yang lebih sehatkan. Smoothie buah tanpa ada gula, buah-buahan fresh, yogurt dengan biji-bijian, cokelat hitam, atau kue bikinan sendiri dapat jadi pilihan yang pas. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait