23 April 2025 - 01:48 1:48
Search

Berangkat Sekolah, Dua Anak SD di Bali Digigit dan Dicakar Monyet

wartapenanews.com – Dua orang anak SD berinisial A (12) dan B (10) diserang monyet saat berangkat ke sekolah di pinggir jalan kawasan Perumahan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (13/5) sekitar pukul 07.00 WITA.

Monyet tersebut turun dari atas sebuah pohon lalu mencakar dan mengigit kakak-adik tersebut. Kakak korban berinsial JT (29) mengatakan, akibat kejadian itu kedua korban mengalami luka pada bagian kaki.

“Keduanya kena cakar dan gigit. Yang parah itu adik laki-laki digigit sampai ada luka robek,” kata JT saat dihubungi, Sabtu (14/5).

Keluarga langsung melarikan kedua korban ke RS PTN Udayana untuk mendapatkan perawatan dan vaksin antirabies atau VAR. Keluarga sempat panik karena kesulitan mendapatkan VAR. Baik RS PTN Udayana dan RSUP Sanglah menurutnya, tidak memiliki VAR.

“Kami larikan ke RS Udayana ternyata vaksinnya habis. Sampai saya minta info ke Sanglah, Sanglah juga habis,” kata
Kedua korban akhirnya berhasil mendapatkan VAR setelah keluarga mengelontorkan uang senilai Rp 2,8 juta di sebuah klinik swasta. JT keberatan mengeluarkan uang untuk VAR yang bisa diberikan gratis oleh pemerintah.

“Kami ke klinik berbayar untuk dua anak itu sebesar Rp 2,8 juta. Biasanya kan gratis dan ini (suntikan VAR) tidak sekali dan masih berlanjut 3 kali vaksin,” kata dia.
JT menyatakan, monyet tersebut memiliki tali pengikat di bagian leher. Hal ini membuat JT berasumsi monyet tersebut merupakan hewan peliharaan. Monyet tersebut juga menyerang satu anak lainnya di kawasan tersebut. Sehingga sudah ada 3 anak yang diserang monyet tersebut.

“Tadi saya dapat kabar kalau anak tetangga saya juga kena (serang). Semua masyarakat di sini resah karena monyetnya masih berkeliaran” kata dia.
JT menumpahkan kekesalannya terkait keberadaan monyet tersebut di media sosial dan menjadi viral. Ia belum melapor kepada pihak yang berwenang.

Hal ini karena masih kecewa terhadap unit pemadam kebakaran (Damkar). Menurut dia, Petugas Damkar pernah mengabaikan permintaan tolong untuk mengevakuasi seekor ular yang masuk ke dalam pekarangan rumahnya.

Ia berharap laporannya di media sosial dan viral membuat para pihak berwenang mengambil tindakan cepat untuk mengevakuasi monyet tersebut.

“Saya sempat kecewa sama Damkar Uluwatu karena dulu pernah ada kejadian ular (masuk rumah) enggak ada (respons) sama sekali. Makanya saya lebih memilih menulis di medsos biar semua mau bergerak,” kata dia.

Ia berharap pihak yang berwenang seperti Dinas Peternakan, BKSDA atau Damkar segera mengevakuasi monyet tersebut. Hal ini untuk mencegah serangan monyet terhadap korban lain.

“Biar monyetnya cepat ketangkap dan enggak ada korban lagi karena banyak anak-anak di perumahan saya,” kata dia. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait