WartaPenaNews, Jakarta – Teman dekat dan keluarga merupakan tempat paling baik untuk mencurahkan isi hati buat kebanyakan orang. Anda juga mungkin sudah terlatih untuk sama-sama menceritakan banyak hal secara jelas. Lalu, bagaimana jika Anda hadapi masalah dalam pernikahan? Mengingat pernikahan menyertakan pasangan, bolehkah Anda sharing tentang masalah pernikahan pada rekan dan keluarga?
Sharing tentang masalah pernikahan itu tidak dianjurkan
konsultasi ke psikolog
Anda mungkin ingin mendapatkan pendapat dari beberapa orang paling dekat saat hadapi halangan dalam pernikahan. Tetapi, ada alasan tersendiri kenapa Sebaiknya anda tidak menceritakan masalah pernikahan saat sharing dengan rekan atau keluarga.
Waktu Anda merasakan geram pada pasangan, akan susah buat Anda untuk berlaku netral dan menggambarkan pasangan Anda dengan cara yang baik. Dilatarbelakangi amarah, Anda bisa jadi menjelaskan beberapa hal negatif yang memunculkan kesan-kesan jelek tentang pasangan Anda.
Diluar itu, sahabat dan keluarga Anda belum pasti dapat menyikapi masalah serumit pernikahan sekalinya Anda sudah terlatih sharing pada mereka. Bukannya merasakan lebih baik, respon dari sahabat dan keluarga bisa jadi membuat Anda makin merasakan geram dan frustrasi. Berikut penyebabnya konsultasi dengan seorang psikolog lebih dianjurkan.
Fakta lain yang sering tidak diakui ialah arah seseorang saat menceritakan masalah rumah tangganya pada orang. Kebanyakan orang yang menceritakan masalah pernikahannya sebenarnya cari kesepakatan, tetapi mereka salah target. Kesepakatan ini semestinya Anda temukan dari pasangan dan tidak dari rekan atau keluarga.
Permasalahan pernikahan yang semestinya disimpan saat sharing
menaruh rahasia dari pasangan
Pernikahan ialah jalinan yang menyertakan Anda dan pasangan. Apapun yang Anda bagi pada orang ikut menyertakan privacy pasangan Anda. Berikut penyebabnya ada banyak hal yang semestinya tidak disampaikan saat Anda sharing pada sahabat atau keluarga. Hal itu salah satunya:
1. Permasalahan keuangan
Permasalahan keuangan ialah tema yang peka karena menyangkut potensi seseorang dalam penuhi kebutuhan hidupnya. Membicarakan masalah ini dapat menyentuh perasaan pasangan Anda. Apapun masalah keuangan yang Anda alami selama berumah tangga, jangan membicarakannya dengan orang.
2. Apapun yang membuat pasangan Anda merasakan tidak nyaman
Pasangan Anda mungkin tidak menyukai bentuk tubuhnya yang gempal. Atau, dia mungkin memiliki keyakinan diri yang rendah. Bila pasangan Anda menceritakan ini, karena itu dia sudah memercayakannya pada Anda. Jangan leburkan keyakinan yang dia beri dengan menceritakannya saat sharing tentang masalah pernikahan.
3. Kehidupan seksual
Bagikan detil kehidupan seksual Anda pada orang akan merusak keintiman yang Anda ciptakan bersama pasangan. Oleh karena itu, apapun masalah ranjang yang Anda kerjakan bersama pasangan semestinya tidak jadi mengonsumsi publik, termasuk buat rekan dan keluarga Anda.
4. Waktu lalu pasangan
Membicarakan waktu lalu pasangan saat sharing tentang masalah pernikahan sangat tidak dianjurkan. Masalahnya hal ini tidak jauh berlainan dengan membuka aib pasangan Anda. Butuh diingat jika meskipun Anda sudah terima pasangan apa adanya, rekan dan keluarga Anda belum pasti beranggapan sama.
Sebelum sharing tentang masalah pernikahan Anda pada orang, coba pikirkan kembali kenapa Anda melakukan hal tersebut. Anda tentu saja tetap bisa berkeluh-kesah pada beberapa orang paling dekat, tetapi lakukan dengan cara yang sehat.
Jauhi menceritakan pasangan Anda dengan kesan-kesan yang menjelekkan, atau terlalu banyak menceritakan hal yang sifatnya pribadi. Amarah pada pasangan tidak dapat jadikan alasan untuk mengutarakan hal ini. Seperti dalam Anda memiliki hak mengutarakan isi hati pada orang, pasangan Anda juga memiliki hak memiliki privacy. (mus)
