WartaPenaNews, Jakarta – Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi membeberkan dari total 20 ribu pekerja BSI di seluruh Indonesia, 40 persen di antaranya merupakan perempuan.
“Saat ini, dari total 20 ribu pekerja BSI di seluruh Indonesia, 40 persen di antaranya merupakan perempuan. Jumlah ini tidak bisa dibilang sedikit,†kata Hery Gunardi dalam webinar Perempuan Tangguh Yang Menginspirasi bagi Pembangunan Ekonomi Syariah Indonesia†di Jakarta, seperti dilansoir dari AntaraNews, Rabu (21/4/2021).
Menurut Hery jumlah ini membuktikan bahwa peran perempuan dalam pengembangan industri keuangan dan ekonomi syariah saat ini sudah signifikan.
Hery menambahkan bahwa porsi perempuan pada jajaran direksi dan manajemen level pimpinan di BSI juga sudah mencapai sekitar 20 persen.
“Ini membuktikan kemampuan leadership dan kompetensi keuangan syariahnya mumpuni. Hal ini membuktikan bahwa peran wanita semakin diperhitungkan di perbankan syariah, khususnya di BSI,†kata Bendahara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini.
Hery mengharapkan ke depannya literasi perempuan terhadap produk dan layanan keuangan syariah bisa semakin meningkat agar pertumbuhan industri syariah dapat semakin optimal.
Selain itu, perempuan-perempuan yang sudah terlibat dalam pengembangan ekonomi syariah bisa menginspirasi wanita lain agar tak lagi sungkan untuk memegang peran penting memajukan bangsa dan perekonomian negara.
Berdasarkan laporan Refinitiv dan ICD, aset keuangan syariah global diproyeksikan naik dari 2,8 triliun dolar AS pada 2019 menjadi 3,69 triliun dolar AS pada 2024. Pertumbuhan aset keuangan syariah global ini dipastikan juga terjadi di Indonesia
Pertumbuhan yang pesat ini terjadi melalui pemberdayaan perempuan. Berbagai program pengembangan usaha syariah dilakukan dengan melibatkan perempuan pelaku usaha syariah maupun para santri putri di pesantren agar ke depannya semakin tercipta kesetaraan gender di Indonesia.
Berdasarkan data Riset Danareksa, per Agustus 2020 tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sudah mencapai 53,13 persen, mendekati rasio partisipasi angkatan kerja laki-laki sebesar 82,41 persen. Angka tersebut juga meningkat dibandingkan pada 2018 dan tahun 2019 lalu yang masing-masing baru mencapai 51,89 persen dan 51,88 persen. (rob)