WartaPenaNews, Jakarta – Massa buruh menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Jakarta Industrial Estase Pulogadung (JIEP), Jalan Pulo Kambing, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (6/10) siang.
Aksi unjuk rasa ini adalah bentuk penolakan atas disahkannya RUU menjadi UU Cipta Kerja oleh DPR yang dianggap bakal menyengsarakan nasib buruh di Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Kerja Logam Elektronik dan Mesin Jakarta Timur, Endang Hidayat mengatakan, unjuk rasa kali ini dinamakan sebagai aksi mogok nasional menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang dinilai tidak berpihak kepada buruh.
“Kita kecewa atas apa yang dilakukan anggota dewan di gedung DPR RI, mereka mengambil keputusan di saat keadaan masih dalam situasi pandemi,” kata Endang kepada SINDOnews.com di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (6/10).
Menurut dia, seharusnya aksi mogok nasional ini dilakukan bersama seluruh serikat buruh Indonesia di depan gedung DPR/MPR RI. Namun, aksi tersebut mendapat larangan dari aparat kepolisian lantaran DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Buruh hanya melakukan orasi di depan pabrik mereka di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur sambil membentangkan poster bertuliskan ‘Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja. PHK Muda, Upah Murah, Buruh Kontrak Seumur Hidup. Omnibuslawa = Matikan Buruh’.
Selain itu pengamanan dari pihak Polrestro Jakarta Timur pun terlihat begitu ketat. Aparat berjaga di sekitar lokasi agar buruh tidak bergerak ke Gedung DPR RI. (wsa)Â
