WartaPenaNews, Jakarta – Center For Budget Analysis (CBA) mempertanyakan anggaran pengecatan pesawat kepresidenan yang diungkap oleh kalangan istana, khususnya kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
“Ingin bertanya kepada Menteri Setneg Pratikno, berapa sih nominal angka anggaran ngecat pesawat kepresidenan atau pemeliharaan pesawat VVIP kepresidenan, Rp 2,1 miliar atau Rp 45 miliar?,†ujar Direktur CBA Uchok Sky Khadafi dalam siaran persnya yang diterima WPN, Rabu (11/8/2021).
Uchok mengungkapkan, dari penelusuran dokumen RUP (Rencana Umum Pengadaan) kementerian sekretariat negara tahun 2020, ada dua proyek untuk pemeliharaan pesawat VVIP kepresidenan Rp 45,7 miliar dan proyek dengan kode RUP 22432000 dengan anggaran Rp 25,7 miliar. Sedangkan dengan kode RUP 22433549 nilainya sebesar Rp 20 miliar.
“Kemudian dari proyek sebesar Rp 45,7 miliar ini, banyak publik tidak tahu. Yang diiketahui publik adalah anggaran ngecat pesawat kepresidenan sebesar Rp 2,1 miliar,†ujar Uchok.
Dia pun meminta kepada Setneg memberikan penjelasan secara detail kepada publik, untuk biaya apa saja anggaran sebesar Rp 45.7 miliar dikeluarkan. Apakah anggaran sebesar itu sudah termasuk untuk ngecat pesawat kepresidenan sebesar Rp 2,1 miliar. Karena alokasi anggaran ini tak ada dalam dokumen RUP
Selain anggaran diatas, sambung Uchok, pihak Setneg juga mengeluarkan anggaran lain untuk program pesawat kepresidenan, yaitu proyek pemeliharaan hanggar pesawat sebesar Rp 2,1 miliar. Padahal pada tahun 2020 proyek itu hanya sebesar Rp 1,1 miliar. (rob)
