wartapenanews.com – Indonesia menjadi negara nomor dua dunia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar.
Cemaran mencangkup semua wilayah mulai dari daratan, lembah, pegunungan, sungai, hingga ke laut. Beragam upayapun telah dan akan terus dilakukan guna mendukung upaya pemerintah yang menargetkan berkurangnya sampah plastik sebesar 70% di tahun 2025.
Sebagai perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang memproduksi kemasan plastik, Danone-AQUA juga menginisiasi banyak program untuk meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai, melakukan manajemen pengelolaan dengan baik dan benar melalui gerakan #BijakBerplastik.
Gerakan yang telah dicanangkan sejak tahun 2018, ketika memasuki tahun ke 4 telah hadir dampak signifikan terhadap lingkungan, juga gaya hidup masyarakat.
Danone-AQUA bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB-UI) dengan studi independen, guna menganalisa dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial terhadap gerakan ini.
Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia menyampaikan, “Gerakan #BijakBerplastik menjadi komitmen perusahaan untuk mengimplementasikan praktik Ekonomi Sirkular dalam operasional perusahaan, dan pengelolaan sampah kemasan paska konsumsi secara berkelanjutan. Hasil kajian ini merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas atas langkah-langkah yang kami lakukan, utamanya dalam mendukung program strategis pemerintah untuk mengurangi jumlah sampah plastik, yang masuk ke lautan sebesar 70% pada tahun 2025, “urainya.
Dalam kesempatan yang sama Dr.Ir.Nani Hendiarti, M.Sc., Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menjelaskan, “Melalui sinergi yang baik, pengelolaan sampah plastik yang komprehensif, ekosistem pengelolaan yang mumpuni, serta partisipasi aktif semua pihak, kami yakin target yang dicanangkan pemerintah dapat tercapai. Pengelolaan sampah yang baik juga dapat memberikan nilai dengan pendekatan Ekonomi Sirkular, “katanya.
“Pemerintah berharap, dengan hasil kajian yang dilakukan Danone-AQUA bersama LPEM UI dapat memberikan gambaran nyata terhadap usaha kita semua dalam pengurangan, serta pengelolaan sampah plastik yang komprehensif, sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan, juga sektor ekonomi dan sosial, “kata Ir. Nani.
Memberikan pandangan #BijakBerplastik Karyanto Wibowo menyampaikan, “Pilar
#BijakBerplastik adalah Pengumpulan, Edukasi, serta Inovasi berhasil menempatkan Danone-AQUA sebagai satu-satunya perusahaan produk minuman yang menggunakan bahan-bahan daur ulang hingga 25% dalam seluruh produknya. Kami terus berkomitmen untuk membuat 100% kemasan plastik yang digunakan dapat digunakan ulang, didaur ulang, atau dijadikan kompos pada tahun 2025, “tegas Karyanto.
Menegaskan komitmen pemerintah Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M. Sc., Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan, “Pemerintah senantiasa menekankan bahwa industri memegang peranan penting dalam mengimplementasikan praktik usaha yang bertanggung jawab. Tidak terkecuali dengan Danone-AQUA yang menjadi pelopor perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan hal ini dengan baik, “katanya.
Menyoroti aspek Ekonomi Sirkular Anggi Putri Pertiwi, Koordinator Bidang Pembangunan Rendah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menegaskan, “Penerapan Ekonomi Sirkular sebagai model ekonomi,
hendaknya mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mendesain produk agar memiliki daya guna selama mungkin, serta mengembalikan sisa proses produk dan konsumen ke dalam siklus produksi.” (mus)
