22 April 2025 - 23:52 23:52
Search

Demokrat Sebut Tak Ada Lagi Oposisi

WartaPenaNews, Jakarta – Koalisi Adil Makmur usai putusan sengketa Pilpres 2019 oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dipastikan bubar. Koalisi yang terdiri atas Partai Gerindra, PAN, PKS, Partai Demokrat dan Partai Berkarya tetap akan melanjutkan kerjasama untuk menjadi penyeimbang pemerintah.

Meski demikian, tak ada jaminan partai tersebut akan tetap bersama-sama. Diprediksi dua partai yaitu PAN dan Demokrat akan merapat ke Pemerintahan.

Dengan kondisi tersebut, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menilai tak akan ada lagi oposisi. Tapi yang ada hanya ‘minoritas’ di parlemen.

“Oposisi itu menakutkan, bukan soal bisa mengkritik, apalagi ditambah embel-embel konstruktif, kemampuan menjatuhkan pemerintah yang menakutkan dari oposisi. Kalau hanya dua partai di luar pemerintah, itu bukan oposisi. Sering disebut minoritas di parlemen,” cuit Andi Arief dalam akun Twitter-nya, Minggu (30/6).

Andi Arief mengatakan, jika merujuk hasil Pemilu 2019, partai pendukung pemerintah menguasai parlemen. Terlebih presiden terpilih bisa menentukan bertambah atau tidaknya kekuatan partai pendukungnya di parlemen.

“Hasil Pemilu 2019, parlemen yang mendukung pemenang pilpres sudah mayoritas. Dalam hal sistem presidensial, tinggal penilaian presiden terpilih apakah memilih the winner take all ataukah menempuh unity government sebagai jawaban atas situasi politik dalam masyarakat,” sebut Andi Arief.

Dia pun mengatakan bakal ada partai minoritas di parlemen. Ada dua alasan partai-partai di parlemen nanti jadi minoritas.

“Menurut saya, tidak ada oposisi, yang ada potensi menjadi minoritas di parlemen karena dua hal: pertama, tidak diajak bergabung. Kedua, diajak bergabung tapi menolak. Itulah kenyataan saat ini yang berbeda dengan 2014, di mana Jokowi-JK harus menarik Golkar dan PPP/PAN untuk mayoritas,” katanya.

“Dalam demokrasi, tidak selalu menjadi minoritas di parlemen adalah pilihan keren dan dianggap merepresentasikan aspirasi masyarakat. Dalam banyak pelajaran, justru minoritas dalam parlemen masuk kategori kekuatan terkucil,” imbuhnya. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait