WartaPenaNews, Jakarta – Produsen helm selalu melakukan penelitian, percobaan, dan pengujian terhadap sebuah helm sebelum memproduksinya secara massal untuk pengguna sepeda motor. Desainnya tentu telah diperhitungkan agar nyaman bagi penggunanya.
Bila melihat bentuk helm half face dan helm full face tentu ada perbedaan pada bagian dagu. Pada helm full face, ada tambahan penutup pada bagian dagu alasannya tentu agar lebih aman ketika pemotor terjatuh. Intinya helm full face lebih safety.
Namun ada perbedaan pada bentuk helm off-road atau helm trail ia memiliki bagian runcing pada sisi dagu dan pat pada bagian atas. Produsen memberikan tambahan itu, karena telah memperhitungkan medan yang akan dihadapi oleh pengguna motor off road.
Executive Director RSV Helmet Indonesia Richard Ryan menuturkan alasan mengapa helm trail memiliki desain berbeda dengan model lain. Menurutnya helm trail lebih runcing pada moncong dengan penambahan pat dibagian atas karena masalah safety
“Biasanya helm tail digunakan untuk balap tanah yang memiliki medan lebih berbahaya. Ujung atau bagian depan helm meruncing agar saat terjatuh bagian rahang pemotor tidak terkena benturan karena ada space yang cukup dengan tambahan busa,” kata Ryan di gerai RSV di Kalimalang, Minggu (3/2) lalu.
Lebih lanjut ia menjelaskan bagian pat pada bagian atas helm sebenarnya berfungsi sebagai pelindung debuh atau lumpur saat beraksi di medan offroad. Biasanya medan offroad yang bertanah dan berbatu cenderung mengganggu visor. Akibatnya pemotor kesulitan dalam jarak pandang.
“Bagian pat pada helm offroad atau trail ditambahkan untuk melindungi visor dari debuh atau lumpur agar tetap bersih dan tidak menganggu pandangan,” terangnya. (*/dbs)
