22 April 2025 - 01:58 1:58
Search

Diblender Leicester 2-5, Begini Penjelasan Guardiola

WartaPenaNews, Manchester – Manchester City baru saja luluh lantak di kandang sendiri setelah dihajar Leicester City dengan skor 2-5, Senin (28/9) dinihari.

Kemenangan istimewa ini membawa Leicester City untuk sementara duduk di puncak klasemen liga Inggris dengan sembilan poin. Sementara posisi dua ditempati Everton dengan jumlah poin yang sama tetapi kalah selisih gol

Sementara Manchester City menempati  peringkat 13 dengan sekali menang dan sekali kalah dengan tiga poin.

City sejatinya tampil dominan setelah mantan gelandang Leicester Riyad Mahrez mencetak gol cepat di menit awal. Namun pola permainan mereka kacau setelah Jamie Vardy menyarangkan gol penyama kedudukan dari titik penalti pada menit ke-37.

“Mereka tak ingin bertanding, mereka bertahan jauh ke dalam dan hanya menginginkan serangan balik,” keluh pelatih Manchester City Pep Guardiola seperti dilansir Reuters.

Ini adalah kekalahan terbesar yang dialami Pep Guardiola di Etihad sepanjang dia menukangi City. Kekalahan ini mengakhiri perjalanan 11 pertandingan tanpa kalah City di liga sejak musim lalu, selain juga menjadi kekalahan pertama mereka dalam pertandingan pembukanya sejak kalah 1-2 melaewan Southampton pada 1989,

“Mereka mencetak gol kali pertama mereka sampai dan total mengemas tiga penalti, jadi itu sulit sekali bagi kami. Gagal menciptakan peluang membuat kami gugup dan cemas,” kata Guardiola.

Absennya dua striker Sergio Aguero dan Gabriel Jesus karena cedera membuat City seperti macan ompong sekalipun mendominasi penguasaan bola.

Sebaliknya pertahanan City juga rapuh sehingga setiap kali Vardy merangsek maju setiap kali itu pula menciptakan masalah terhadap barisan pertahanan City.

Vardy mencetak dua gol dari penalti dan satu lagi dari finis lewat tumit, sedangkan James Maddison dan Youri Tielemans masing-masing mempersembahkan dua gol terakhir.

Guardiola menyesalkan hilangnya keseimbangan timnya, namun berjanji bangkit setelah City kemasukan lima gol dalam pertandingan liga di kandang sendiri yang terjadi sejak Arsenal mengalahkan mereka 1-5 pada Februari 2003.

“Ini memang hasil yang berat, tetapi saya tidak akan menyerah. Saya akan mencari solusi agar tim ini stabil. Pemain-pemain saya mungkin beranggapan mereka tidak bermain cukup baik setelah kebobolan, tetapi kami pada tahap itu kami sedang mendominasi,” sambung dia.

“Masalahnya adalah kami memberikan tekanan ekstra pada diri kami sendiri untuk mencetak gol kedua dan ketiga. Kami harus lebih tenang. Kami harus lebih sabar,” tutupnya. (wsa)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait