WartaPenaNews, Jakarta- Polisi memeriksa pegiat media sosial Permadi Arya 12 jam. Usai diperiksa di Bareskrim pria yang populer dengan nama Abu Janda itu mengaku dicecar hingga lebih dari 50 pertanyaan oleh penyidik terkait kasus ujaran ‘Islam agama arogan’.
Abu Janda mengaku, hingga saat ini dirinya masih berstatus saksi dalam kasus yang menyinggung umat Islam tersebut.
“Jadi tadi saya datang lebih pagi, saya diperiksa sudah 12 jam. Pertanyaan [ke] saya udah enggak keitung lagi, mungkin 50 pertanyaan, pasti lebih,” aku Abu Janda kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/2).
Abu Janda mengaku hanya dimintai klarifikasi terkait maksud kicauannya soal ‘Islam Arogan’. Dia menjelaskan, maksud dan tujuan unggahan tersebut tidak untuk digeneralisasi kepada seluruh umat Islam.
“Jadi saya sudah jelaskan ke penyidik bahwa twit saya yang bikin ramai itu adalah twit jawaban saya kepada Ustaz Tengku Zul,” ucapnya.
“Ketika saya mengatakan arogan itu, karena saya merespons twit provokatif Teungku Zul yang mengatakan bahwa minoritas di negeri ini arogan ke mayoritas. Di situlah keluar kata arogan itu,” tambah dia lagi.
Uniknya, sebelum diperiksa Abu Janda telah membawa tas berisi pakaian. Hal ini dia lakukan sebagai tindakan preventif jika penyidik sewaktu-waktu menetapkannya sebagai tersangka dan menahannya.
“Saya hari ini sudah bawa tas ya isinya baju saya. Jadi ya saya harus siap apapun yang terjadi. Saya siap apapun yang terjadi, saya sih mempersiapkan itu (jika ditahan) cuma ternyata saya masih diperiksa sebagai saksi,” kata Abu Janda.
Pemeriksaan dirinya bakal dilanjutkan kembali pada Kamis (4/2). Abu Janda memastikan siap bertanggungjawab atas perbuatannya terkait cuitan ‘Islam Arogan’ tersebut.
Diketahui, ada dua kasus yang dilaporkan terkait dengan Abu Janda dengan laporan polisi (LP) berbeda.
Pertama, laporan teregister dalam nomor LP/B/0052/I/Bareskrim tertanggal 28 Januari 2021. Dalam kasus ini, Abu Janda diduga menghina eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai terkait cuitannya yang menyinggung evolusi kepada Pigai.
Cuitan tersebut sudah dihapus oleh akun Twitter @permadiaktivis1 sehingga tak dapat ditemukan lagi. Dalam cuitannya, Abu Janda membela mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono yang sedang berseteru dengan Pigai di dunia maya.
Kemudian, laporan kedua teregister dengan nomor LP/B/0056/I/2021/Bareskrim tertanggal 29 Januari 2021 terkait cuitannya soal ‘Islam agama arogan’ saat berbicara tentang agama impor yang menginjak-injak kearifan lokal.
“Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu Sunda Wiwitan, Kaharingan dll. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal @awemany,” kicaunya lewat akun @permadiaktivis1, Senin (25/1).
Pernyataan itu lantas menuai polemik dan kritik dari masyarakat. Bahkan sejumlah ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah turut mengkritisinya. (wsa)