6 December 2023 - 04:57 4:57

Dua Dampak Negatif Pasca Penghentian Ekspor CPO Indonesia

WartaPenaNews, Jakarta – Penghentian ekspor kelapa sawit mentah atau crued palm oil (CPO) berdampak besar bagi Indonesia. Karena selama ini ekspor Indonesia untuk CPO, salah satu penyumbang ekspor terbesar.

Pemerintah, harus segera mencari produk ekspor alternatif untuk menjaga neraca dagang agar defisit tidak semakin melebar akibat penghentian ekspor sawit.

Tindakan diskriminatif dan penghentian ekspor CPO Indonesia oleh Uni Eropa (UE), memicu reaksi keras pemerintah Indonesia. Apabila Uni Eropa tetap tidak menggunakan CPO Indonesia, maka memungkinan Indonesia akan memboikot produk-produk Uni Eropa di dalam negeri.

Soal dampak penghentian ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, ada dua dampak negatif yang ditimbulkan.

Pertama, efek kebijakan Uni Eropa itu membuat permintaan ekspor Indonesia akan terganggu. Ini harus diwaspadai. “Walaupun porsinya kita ekspor sawit ke Eropa cuma 14% ya, memang nggak ada apa-apanya dibandingkan India. Tapi dikhawtairkan akan ganggu permintaan ekspor,” ujar Bhima, Jumat (22/3).

Lanjut Bhima, saat ini para importir di Eropa sudah mulai untuk mengurangi permintaan CPO dari Indonesia. Jika ini dibiarkan, maka harga sawit Indonesia makin anjlok. “Mereka mungkin 2024 akan mulai cari pengganti sawit sehingga ini bisa menekan harga sawit lebih rendah dalam jangka waktu yang cukup panjang,” ucap Bhima.

Semakin diperparah, kata Bhima, negara-negara lain, terutama mitra dagang Uni Eropa akan mengurangi ekspor CPO asal Indonesia. Bahkan, dikhawatirkan menghentikan ekspor sawit sama sekali.

Negara-negara mitra Uni Eropa seperti Filipina, India, Rusia atau Eropa Timur. “Kedua, kita khawatirkan indeologi proteksionisme akan menyebar ke negara-negara di sekitar eropa dengan rantai pasok atau hubungan dagang dengan Eropa,” ujarnya.

Tentu saja, imbasnya akan merusak harga sawit dan melemahkan ekspor dalam waktu yang cukup lama. “Efeknya akan jangka panjang merusak harga sawit, dan merusak permintaan ekspor,” tambahnya. (dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
5 December 2023 - 12:18
Rawan Banjir & Longsor, Jabar Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

WARTAPENANEWS.COM - Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menetapkan status siaga darurat bencana di 27 kabupaten dan kota di Jabar hingga tanggal 31 Mei 2024 mendatang. Status siaga darurat bencana ditetapkan

01
|
5 December 2023 - 11:16
Biadab! Dua Ambulans di Jalur Gaza Ditembaki Tentara Israel

WARTAPENANEWS.COM - Tentara Israel menembaki dua ambulans di Jalur Gaza pada Minggu (3/12/2023) malam waktu setempat sehingga melukai tiga orang. Insiden tersebut terjadi di daerah Faluja di Gaza utara, menurut

02
|
5 December 2023 - 10:13
Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Aiman Sebut Laporan Polisi Janggal

WARTAPENANEWS.COM -  Caleg Perindo Aiman Witjaksono memenuhi panggilan Polda Metro Jaya atas kasus tudingan Polri tidak netral dalam pemilu 2024. Pihaknya datang bersama kuasa hukumnya, Ronny Talapessy. Berdasarkan pantauan di

03