wartapenanews.com – Di Indonesia, orang yang dikategorikan lansia ketika memasuki usia 60 tahun, sedangkan WHO menetapkan lansia pada usia 63 tahun. Populasi lansia di Indonesia diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030.
Populasi yang cukup besar tersebut dibayang-bayangi oleh permasalahan malnutrisi, yang dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Agar hal ini bisa teratasi Nestlé Health Science melalui Nestlé BOOST Optimum kemudian menginisiasi gerakan 4 Sehat 5 Bahagia, Tetap Sehat, Aktif dan Bahagia di Sepanjang Usia.
Merupakan gerakan untuk menurunkan risiko malnutrisi, serta kualitas hidup mereka, dengan gaya hidup yang lebih sehat, aktif dan bahagia.
Turut mendukung kegiatan ini Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp. PD-KGer, M Epid, FINASIM.
Ia menyampaikan, “Lansia sehat jika mereka memiliki keseimbangan antara mental, fisik dan sosial yang saling melengkapi. Untuk mencapai kesemuanya dibutuhkan dukungan keluarga inti, anak dan cucu dengan tinggal bersama, berinteraksi dan memperhatikan kebutuhan mereka. Interaksi merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, serta dapat merasakan keterlibatan sosial yang dapat menghadirkan perasaan bahagia.”
Prof. Ati menyambut kolaborasi bersama Nestlé karena beliau mengaku menjadi bagian dari lansia.
“Saya bisa merasakan langsung bagaimana sulitnya menjalankan hidup sebagai lansia, utamanya bila tinggal sendiri yang seringkali didera perasaan kesepian.
Agar tinggal bersama tidak jadi drama, penting kualitas dan intensitas komunikasi ke tiga generasi tersebut.
Saat berkomunikasi lakukan kontak mata dan fisik seperti memegang, mengandeng, memeluk, mencium. Hadirkan sikap antusias agar lansia merasakan jiwa keluarga hadir secaea tulus untuk mereka. Tidak basa-basi atau malah seperti rutinitas biasa.
Salah satu aktivitas yang membuat lansia dapat merasakan keterlibatan sosial yang lebih besar dan berdampak pada kebahagiaannya saat makan bersama.”
“Saya pernah mengalami kala harus makan sendirian, sepertinya susah untuk menelan, serta kehilangan napsu makan. Namun ketika bersantap bersama anak dan cucu-cucu, selera makan saya jauh lebih baik, hidangan yang tersaji terasa lezat semua.
Dr Yulia Megawati, Nestlé Health Science menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup individu. Foto: Istimewa
Karenanya, pada tatanan budaya Indonesia, saya mendorong keluarga Indonesia untuk tinggal bersama tiga generasi, guna memastikan pemenuhan kebutuhan gizi harian lansia. Memastikan lansia rutin berolahraga, istirahat yang cukup, serta menjaga agar kondisi mental dan sosialnya terjaga. Kesemuanya ini dapat menangkal terjadinya malnutrisi pada lansia, “pesan Prof. Siti.
Sejahtera dari Gaya Hidup Sehat, Pastikan Asupan Protein Terjaga!
Menurut Prof. Ati, “Walau identik dengan fisik yang lemah, lansia wajib aktif bergerak, rutin berolahraga 5 kali dalam seminggu, dengan durasi 30 menit perhari. Bahkan bagi yang hanya bisa duduk di kursi roda juga wajib untuk menggerakkan tangannya dengan mengangkat beban, bergerak naik turun guna meningkatkan massa dan kekuatan otot tangan. Juga yang sedang berbaring diusahakan untuk bergerak menyesuaikan dengan kemampuan fisik mereka.”
“Pada sebagian kelompok lansia merasa nyaman tinggal sendiri, dapat beraktivitas secara normal, serta memiliki kesehatan mental yang cukup bagus. Sebagai keluarga inti, anak dan cucu tetap harus selalu memperhatikan kondisi dan kebutuhan mereka. Intens berinteraksi secara langsung, maupun berhubungan melalui telpon.
Untuk pekerjaan berat dan keamanan diri, sebaiknya ada asisten rumah tangga yang mendampingi. Bisa pula
diamanahkan dengan tetangga yang memiliki kepedulian.
Yang menarik aspek bahagia anti galau dan kesepian juga dipengaruhi oleh back ground pendidikan (formal dan informal), ketrampilan, serta pemahaman agama yang kuat. Keseluruhan aspek tersebut membuat lansia merasa berdaya dan berharga, serta masih memiliki Tuhan zat yang Maha Pengasih dan Penyayang, “katanya.
Marketing Manager Nestlé Health Science, dr. Yulia Megawati menyampaikan, “Nestlé menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup individu, saat ini dan untuk generasi mendatang. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang gizi untuk kesehatan berbasis ilmu pengetahuan, Nestlé Health Science melalui Nestlé BOOST Optimum mengajak keluarga Indonesia untuk mendukung lansia mewujudkan hidup sehat, aktif dan bahagia disepanjang usia.
Adapun Gerakan 4 Sehat 5 Bahagia dapat dijalankan lansia dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memenuhi kebutuhan gizi lansia, utamakan kebutuhan protein harian. Cara praktis dan menyenangkan dengan meminum Nestlé BOOST Optimum.
Merupakan susu bubuk dengan kandungan Whey protein tinggi sebesar 50% dari produk sejenis.
Dilengkapi dengan probiotik dan prebiotik, vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Berdasarkan penelitian suplementasi gizi oral ditambah dengan latihan fisik dapat meningkatkan fungsi, status gizi dan kualitas hidup lansia.
Nestlé BOOST Optimum, cara praktis untuk asupan harian protein sempurna bagi lansia. Foto: Istimewa
Memberikan waktu untuk lansia beristirahat secara cukup dan berkualitas.
Membantu lansia dalam menjaga pola makan sehat, memastikan menu makanan mengandung serat pangan, vitamin, mineral yang tepat.
Memberikan dukungan agar bahagia, diantaranya dengan menyemangati mereka untuk menghidupkan kembali mimpi-mimpi yang tertunda. Mencoba aktivitas baru maupun menekuni hobi secara rutin.(mus)
