20 May 2024 - 14:29 14:29

Dukung NZE 2060, Universitas Pertamina Gandeng 2 Universitas Jepang

Penandatangan antara Rektor Universitas Pertamina, Wawan Gunawan A Kadir MS, Kepala Departemen Laboratorium Teknik Sumber Daya Bumi, Sekolah Pascasarjana Teknik Sumber Daya Energi dari Kyushu University, Japan, Yasuhiro Yamada dan Professor Departemen Sistem Inovasi, Fakultas Teknik Tokyo University, Tsuji Takeshi, di Tokyo Jepang pada Jumat (26/5). Foto: Dok Pertamina.

IPOL.ID – Universitas Pertamina menjalin kerja sama dengan dua Universitas di Jepang yakni Tokyo University dan Kyushu University. Kerja sama ini untuk mendukung Pertamina dalam rangka program transisi energi dan target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.

Kerja sama tersebut berlangsung dalam acara Nikkei Forum ke 28 yang berlangsung di Tokyo Jepang. Penandatangan dilakukan antara Rektor Universitas Pertamina, Wawan Gunawan A Kadir MS, Kepala Departemen Laboratorium Teknik Sumber Daya Bumi, Sekolah Pascasarjana Teknik Sumber Daya Energi dari Kyushu University, Japan, Yasuhiro Yamada dan Professor Departemen Sistem Inovasi, Fakultas Teknik Tokyo University, Tsuji Takeshi, di Tokyo Jepang pada Jumat (26/5).

Rektor Universitas Pertamina, Wawan Gunawan A Kadir MS mengatakan bahwa kerja sama dengan kedua universitas dari Jepang ini untuk memperkuat kegiatan penelitian dan pengembangan yang diperlukan oleh Pertamina sebagai perusahaan energi, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan aktivitas keberlanjutan yang mendukung aspek lingkungan, sosial dan tata kelola.

“Universitas Pertamina sebagai research and development (R&D) dalam hubungannya untuk mengembangkan sustainability activity yang mendukung ESG dan sebagainya,” kata Wawan.

Lebih lanjut, Wawan menguraikan, dengan dukungan R&D Pertamina berupaya menahan laju penurunan alami lapangan minyak dan gas dengan melakukan injeksi dan memanfaatkan emisi karbon untuk meningkatkan produksi Migas. Hal ini juga sejalan dengan upaya Pertamina mencapai target NZE. Upaya lainnya, adalah pengembangan energi terbarukan yakni Geothermal yang dikembangkan untuk pembangkit listrik. Saat ini, telah berkembang teknologi CO2, karbonnya diinjeksi ke bumi dengan menjaga suhu 150° – 300° Celcius, sehingga produksi uapnya akan bertahan.

Selain itu, Universitas Pertamina juga mendukung perusahaan untuk melakukan capacity building dan menghasilkan SDM yang punya keahlian di bidang energi melalui kerja sama dalam beberapa aspek.

“Ada student exchange dengan Universitas Tokyo dan Kyushu University. Itu explisit mereka sampaikan, hanya memang kita perlu waktu untuk menset-up itu, mudah-mudahan secepat mungkin. Ini adalah langkah pertama dalam konteks R&D,” imbuhnya.

Sementara itu Tsuji Takeshi menekankan kerja sama pada bidang spesifik carbon neutral untuk pengurangan emisi. “Tsuji lab dari University of Tokyo bidang resources engineering siap bertukar dan bertransfer teknologi serta saling belajar dengan Universitas Pertamina. Kami mendorong agar terjadi pertukaran mahasiswa dan dosen, termasuk saya sendiri siap mengajar di Universitas Pertamina. Kami berharap kerja sama yang konkrit dapat segera terealisasi guna mendukung sustainable energy,” ujar Tsuji.

Hal tersebut diamini Yasuhiro Yamada, Head of Department of Earth Resources Engineering dari Kyushu University. “Profesor-profesor kolega kami di Kyushu University berharap di samping riset bersama, juga dilakukan student and faculty exchange. Pertukaran staf dan mahasiswa akan berdampak baik bagi kedua belah pihak. Saat ini cukup banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Kyushu University melalui beasiswa,” imbuh Yamada Sensei.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan kerja sama Universitas Pertamina dan Universitas Tokyo dan Universitas Kyushu merupakan langkah positif dan bermanfaat bagi korporasi khususnya dalam menjalankan proyek inisiatif transisi energi Pertamina sekaligus mendukung target Pemerintah dalam Net Zero Emission 2060.

“Terobosan di bidang R&D sangat penting bagi program perusahaan, terutama dalam mengimplementasikan dua pilar bisnis menghadapi climate change yakni building new business dan decarbonization,” pungkas Fadjar.(Yudha Krastawan)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
20 May 2024 - 12:18
KNKT: Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Belum Terlalu Tua

WARTAPENANEWS.COM – Pesawat latih milik Indonesia Flying Club dengan nomor PK-IFP 172 yang jatuh di BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024) mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)

01
|
20 May 2024 - 11:17
Dendam karena Dihukum Salin 2 Juz Al-Quran, Santri di Palangka Raya Bunuh Ustazah

WARTAPENANEWS.COM –  Santri berinisial FA (13 tahun) harus berhadapan dengan hukum. Ia membunuh seorang ustazah bernama Najma (35) di area salah satu pondok pesantren di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Kabid

02
|
20 May 2024 - 10:16
Sepakat Damai, Inara Rusli dan Virgoun Cabut Laporan di Polda Metro Jaya

WARTAPENANEWS.COM – Inara Rusli dan Virgoun baru-baru ini mengabadikan momen pertemuan di sebuah tempat yang diunggah melalui akun instagram milik Inara @mommy_starla. Keduanya bersepakat untuk menempuh upaya damai dan memutuskan

03