WartaPenaNews, Jakarta – Polisi Belanda menangkap seorang pria Turki yang diduga menembak mati tiga orang dan melukai lima orang di sebuah trem di Kota Utrecht, Belanda pada Senin (18/3). Polisi mengatakan, tersangka Gokmen Tanis yang berusia 37 tahun, telah ditahan setelah perburuan selama berjam-jam dan sebelumnya berselisih dengan pihak berwenang di Belanda.
Kota itu dijaga ketat setelah penembakan. Pihak berwenang mengatakan, ini merupakan serangan teroris. Polisi melakukan penggerebekan di beberapa lokasi setelah mengeluarkan gambar Tanis dan memperingatkan masyarakat untuk tidak mendekatinya.
Tetapi beberapa jam setelah penembakan, motif pria bersenjata itu tetap tidak jelas. Seorang jaksa penuntut mengatakan, insiden itu mungkin karena alasan keluarga.
Saudara-saudara lelaki bersenjata itu mengatakan, ia telah menembak seorang kerabat di trem dan kemudian menembak orang lain yang mencoba membantunya.
“Badan intelijen Turki mengatakan sedang menyelidiki apakah serangan itu bermotivasi pribadi atau tindakan terorisme,†kata Presiden Turki Tayyip Erdogan dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengadakan pembicaraan mengenai krisis darurat setelah insiden itu. Ini terjadi tiga hari setelah seorang pria bersenjata sendirian menewaskan 50 orang dalam penembakan masal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru.
“Negara kita hari ini dikejutkan oleh serangan di Utrecht. Motif teroris tidak bisa dikesampingkan,†kata Rutte.
Sementara itu, Walikota Utrecht Jan Van Zanen mengatakan, tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka, tiga di antaranya kritis. (dbs)