WartaPenaNews, Jakarta – Jadi partai pengusung Joko Widodo-Ma’ruf Amin terbesar kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Partai Golkar mengharap penambahan jatah menteri di kabinet pemerintahan Jokowi periode kedua lima tahun mendatang.
Hal tersebut diutarakan politikus Partai Golkar, Ricky Rachmadi, yang mengatakan kalau tiga jatah bangku menteri untuk Partai Golkar di kabinet Jokowi saat ini, setidaknya dapat ditambahkan banyaknya.
“Kita memang bisa tiga jatah menteri, yaitu ada Pak Airlangga (Menperin), Pak Agus Gumiwang Kartasasmita (Mensos), dan Pak Luhut (Menko Maritim). Serta memang, kita menghendaki penambahan,” kata Ricky, dalam acara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Walau demikian, Ricky memperjelas, hal tersebut masih merupakan saran yang berada pada internal partai, dimana secara umum Partai Golkar lantas menghargai apapun kehendak Jokowi selanjutnya, terkait pembagian menteri di jejeran kabinetnya itu.
“Namun, sikap politik Golkar secara umum ialah kembalikan (masalah pembagian menteri) pada Presiden,” tangkisnya.
Di kesempatan yang sama, hal sama dikatakan oleh Politikus Partai Golkar yang lain, Andi Harianto Sinulingga.
Meskipun setuju kalau banyaknya jatah menteri untuk Partao Golkar setidaknya ditambah di periode kedua pemerintahan Jokowi selanjutnya, akan tetapi dia mengetahui kalau masih banyak bagian lain yang ikut menolong keberhasilan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam memenangi Pemilihan presiden 2019 lalu.
“Kan, jatah menteri tidak hanya untuk paropol saja. Bahkan juga, bila kita lihat kabinet saat ini saja, banyak (menteri) yang tidak dari partai,” kata Andi.
“Sebab kan, yang memperjuangkan Pak Jokowi tidak hanya parpol saja. Namun, masih banyak faksi yang lain, baik itu relawan ataupun para profesional,” kata Andi.
“Jadi, berikan ke Pak Jokowi, karena ia yang tentunya lebih tahu,” tangkisnya.
Didapati, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, sebelumnya pernah juga mengaku kalau faksinya telah menyediakan lima kader, untuk diserahkan sebagai calon menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Lima nama itu ialah Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ibnu Mundzir, Zainuddin Amali, dan Dedi Mulyadi.
“Beberapa nama itu, pasti punyai kemampuan,” kata Airlangga di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2019).
Akan tetapi, Airlangga menegaskan, beberapa nama itu belum disodorkan pada Jokowi, karena di internal Partao Golkar lantas hal tersebut masih harus dikupas secara lebih terperinci. “Pada saatnya, jadi belum kita bicara detail,” tangkisnya. (mus)
