19 April 2025 - 20:37 20:37
Search

IDEAS Sebut Angka Pengangguran Di Kota Besar Masih Tinggi

Jakarta, WartaPenaNews – Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) mencatat masih tingginya angka pengangguran di Indonesia. Dari penelaahan terhadap 20 daerah aglomerasi di seluruh Indonesia, yakni Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) hingga Mamminasata (Makassar, Takalar, Gowa, Maros), IDEAS menemukan permasalahan ketenagakerjaan justru lebih serius terjadi di perkotaan, khususnya daerah metropolitan.

“Jumlah pengangguran di 20 daerah aglomerasi mencapai 3,4 juta orang, lebih dari 44% angka nasional, dengan yang terbesar adalah pengangguran di Jabodetabek yang mencapai 1,3 juta orang,” kata Peneliti IDEAS Askar Muhammad pada diskusi Soft Launching hasil riset bulanan IDEAS yang bertajuk ‘Kerja Layak Metropolitan dan Balada Ojek Daring,’, di Kantor IDEAS, Tangerang Selatan, Selasa (17/03/2020).

Secara rinci Askar menyebutkan kantong pengangguran nasional terbesar terkonsentrasi di Jabodetabek yaitu berturut-turut Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.

Askar menambahkan bahwa di kota-kota besar terjadi fenomena aneh berupa terbaliknya Hukum Okun. Hukum Okun menyebutkan bahwa seiring perekonomian tumbuh, tingkat pengangguran akan turun. Namun yang terjadi justru sebaliknya dimana tumbuhnya perekonomian, justru tingkat pengangguran semakin menjadi-jadi. Hal ini seperti terjadi di Jabodetabek, Bandung Raya, dan Gerbangkertosusila (Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan).

“Terlihat bahwa seiring tumbuhnya perekonomian, justru tingkat pengangguran semakin menjadi-jadi. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya membawa berkah, bukan menyengsarakan atau membawa malapetaka,” kata Askar.

Ia mencatat pertumbuhan sektor formal cenderung melambat. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2015-2018, pertumbuhan sektor formal hanya tumbuh 0,91%. Di mana sepanjang tahun itu sektor formal DKI Jakarta mengerut 3,41%, berkebalikan dengan data nasional.

“Data itu juga menunjukkan bahwa semakin banyak tenaga kerja di DKI Jakarta yang bekerja di sektor informal. Ini menunjukkan bahwa kemampuan sektor formal di kota-kota besar untuk menyerap tenaga kerja mengalami penurunan,” ujar Askar. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait