WartaPenaNews, Paris –Meski telah menggenggam trofi Grand Slam Prancis Terbuka 2020, Iga Swiatek tetap membumi. Dia tetap menganggap dirinya sebagai petenis underdog meski menang mudah 6-4, 6-1 atas Sofia Kenin di laga final di Roland Garros, Paris, Sabtu (10/10) waktu setempat.
Sebelum menjuarai Prancis Terbuka, Swiatek adalah petenis dengan peringkat 54 dunia. Ini adalah peringkat terendah yang pernah menjuarai Prancis Terbuka di era modern. Swiatek sekaligus menjadi sosok kesembilan yang pertama kali menjuarai ajang utama dalam 14 Grand Slam terakhir.
“Ini merupakan sosok underdog lain yang memenangi Grand Slam pada tenis putri. Ini sekarang sering terjadi, yang merupakan hal gila,” kata petenis 19 tahun itu seperti dikutip AFP.
“Dua tahun lalu saya memenangi Grand Slam junior (di Wimbledon), dan sekarang saya ada di sini. Rasanya itu belum lama terjadi,” katanya pula.
Swiatek merupakan juara termuda Prancis Terbuka sejak Monica Seles mengangkat trofi bergengsi itu saat berusia 18 tahun pada 1992. Ia juga merupakan juara remaja pertama sejak Iva Majoli pada 1997.
Pencapaian Swiatek semakin sempurna, karena ia menjadi petenis Polandia pertama yang memenangi gelar Grand Slam.
Ia melampaui pencapaian kompatriotnya Jadwiga Jedrzejowska yang finis di posisi runner up pada Prancis Terbuka pada 1939.
Swiatek merupakan petenis Polandia putri kedua yang mencapai final Grand Slam di era terbuka, setelah Agnieszka Radwanska pada Wimbledon 2012. Sebelumnya, ia tidak pernah melalui fase 16 besar.
Lawannya di final Kenin berbesar hati dengan kekalahan tersebut, dan tidak sungkan memuji Swiatek.
“Saya hanya ingin memberi ucapan selamat kepada Iga untuk turnamen yang hebat dan pertandingan yang hebat. Anda bermain dengan sangat baik,” kata juara Australia Open itu.
Berikut ini adalah profil singkat dari petenis remaja asal Polandia tersebut.
Data Diri
– Tgl lahir: 31 Mei 2001 (19 tahun)
– Tempat lahir: Warsawa, Polandia.
– Ayahnya, Tomasz Swiatek, adalah mantan pendayung Olimpiade, yang berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul.
– Peringkat WTA: 54 (Peringkat tertinggi: 48)
– Gelar juara Grand Slam: 1 (French Open 2020)
Masa Junior
– Mulai bermain tenis karena meniru kakak perempuannya, Agata, yang berkompetisi di sirkuit junior.
– Membantu Polandia mengangkat gelar Piala Fed Junior pada tahun 2016.
– Memenangi gelar juara Wimbledon Junior pada tahun 2018, tahun yang sama ia mendapatkan medali emas bersama Kaja Juvan di nomor ganda di Olimpiade Remaja.
Karier Profesional
– Memulai karier profesionalnya di Sirkuit ITF pada tahun 2016 dan memenangi semua tujuh final tunggal yang dia ikuti selama dua tahun.
– Tampil di babak utama Grand Slam pertamanya di Australia Terbuka 2019. Ia mengalahkan Ana Bogdan lalu kalah dari Camila Giorgi.
– Pada akhir tahun 2019, mencapai final WTA pertamanya di Ladies Open di Lugano. Meski kalah dari Polona Hercog, dia masuk peringkat 100 besar dunia untuk pertama kalinya.
– Melaju ke babak keempat Prancis Terbuka 2019, kalah dari juara bertahan Simona Halep.
– Mengalahkan Sofia Kenin pada hari Sabtu untuk menjadi juara termuda Prancis Terbuka sejak Monica Seles pada tahun 1992.
Jalan Menuju Final :
Babak pertama: 15-Marketa Vondrousova (Republik Cek) 6-1, 6-2
Babak kedua: Hsieh Su-wei (Taiwan) 6-1, 6-4
Babak ketiga: Eugenie Bouchard (Kanada) 6-3, 6-2
Babak keempat: 1-Simona Halep (Rumania) 6-1, 6-2
Perempat final: Martina Trevisan (Italia) 6-3, 6-1
Semi-final: Nadia Podoroska (Argentina) 6-2, 6-1
(wsa)