WartaPenaNews, Jakarta – Salah satu pengrajin dan pemilik Bengkel barongsai, Lily Hambali yang berada di Jalan Roda, Gang Angbun, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah sedang kebanjiran pesanan untuk Imlek tahun ini. Ia mengaku cukup kewalahan dan bahkan menolak pesanan yang datang terus-menerus.
Pesanan barongsai dan liong terus berdatangan meskipun ia telah menutup pesanan untuk Imlek tahun 2019 ini. Bahkan ia sangat tak segan-segan untuk menolak pesanan disaat mendekati Tahun Baru Imlek. Selain sumber daya manusianya yang terbatas, dan juga kendala cuaca di Kota Bogor yang sulit diprediksi.
“Kalau untuk pemesanan bisa beberapa kali lipat bahkan sudah banyak yang kita tolak juga apalagi yang pesan dekat-dekat bulan Januari sudah enggak kepegang, minimal dari awal bulan Oktober hingga November pesanan sudah pada masuk semua,†ujarnya, Senin (14/1).
“Kalo liong tergantung cuaca. Bulan-bulan ini kan sudah musim hujan karena prosesnya dengan cara disablon, jadi lama keringnya dan untuk pengerjaan kita sudah ada bagian-bagiannya jadi ada yang nyablon, ngelukis, ada juga yang buat rangka,†kata pria yang sudah menggeluti pembuatan barongsai sejak tahun 2000 lalu.
Namun untuk tahun ini ia mengaku terkendala bahan. Pasalnya barang import yang ia gunakan sulit untuk masuk ke Indonesia.
“Kalau untuk barongsai kita hampir 50 persen impor, seperti bulu-bulu dan aksesorisnya,†imbuhnya.
Pesanannya pun datang dari berbagai kota di Indonesia. Mulai dari daerah Aceh hingga Papua.
Untuk satu barongsai utuh, proses pembuatannya mencapai dua hingga tiga minggu dan ia jual seharga Rp 5,5 juta. Sedangkan liong mulai Rp 7,5 juta hingga Rp 8 juta. (*/dbs)
