WartaPenaNews, Jakarta – Direktur Political and Publik Policy Studies (P3S) Jerry Massie mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencopot menteri yang akan impor beras hingga 1 juta ton.
Dia menilai menteri tersebut tidak pro rakyat dan petani dan rencana impor beras itu telah menuai polemik.
“Saya sepakat dengan Bang Rizal (Ramli), menteri yang tak pro rakyat dan pro petani perlu disingkirkan alias dicopot,” kata Jerry, Minggu (28/3/2021).
Jerry mengatakan, sangat tidak masuk akal jika impor dilakukan untuk menjaga stok beras dalam negeri.
Ia pun menduga ada kartel yang bermain di rencana tersebut. “Ini omong kosong. Saya duga ada kartel yang bermain,” ungkapnya.
Menurutnya, tak pelu berkelit dengan berbagai alasan untuk mengimpor 1 juta ton beras. Pasalnya, provinsi Jawa Tengah, Sulawesi Tengah dan daerah-daerah lainnya menolak rencana impor tersebut.
Bahkan,kata dia, stok beras di Bulog, seperti yang yang dikatakan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, masih terjaga dan cukup sampai panen pada Agustus. Jadi sampai Hari Raya Idul Fitri tetap aman.
“Ini bagian break even point atau cari untung, bukan menjaga stok pangan. Sejak awal Mendag gagal, mulai Mendag Enggartiasto Lukito sampai kini doyan ngimpor,” terangnya.
Jerry melihat, impor ini lebih ke political interest (kepentingan politik) bukan kepada public interest (kepentingan publik). Karenanya, dia menyarankan agar rencana ini segera dihentikan, karena akan membuat petani menjerit dan menderita. Bahkan menurutnya, kebijakan impor ini secara tidak langsung akan membunuh petani.
Sebelumny, Kepala Bulog Budi Waseso per 14 Maret 2021, stok beras Bulog mencapai 883.585 ton. Terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 859.877 ton dan beras komersial sebesar 23.708 ton. (rob)