WartaPenaNews, Jakarta – Jumlah kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Jawa Timur kini terbanyak secara nasional. Data versi Covid-19 pusat pada Jumat, 26 Juni 2020, terdapat tambahan 356 kasus baru. Totalnya 10.901 kasus positif.
Sementara berdasarkan data dari Kominfo Jatim, total kasus corona Jatim sebanyak 10.886, setelah ada tambahan 363 kasus baru. Berdasarkan dua data berbeda itu pun, jumlah kasus corona di Jatim tetap saja terbanyak secara nasional, menyalip DKI Jakarta yang kini totalnya sebanyak 10.796 kasus.
Dari 10.886 kasus, sebanyak 6.307 pasien positif masih dirawat, 3.619 orang sudah sembuh (190 orang baru sembuh), dan 815 meninggal dunia (17 pasien baru meninggal). Dari 363 kasus positif baru di Jatim, tambahan terbanyak ialah dari Kota Surabaya, yaitu 187 kasus sehingga totalnya sementara ini sebanyak 5.344 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.068 pasien positit di Surabaya sudah sembuh setelah ditambah 100 pasien yang baru sembuh. Lalu 392 pasien meninggal dunia, dan data 48 kasus berstatus dipending.
Di bawah Surabaya, ada Kabupaten Sidoarjo dengan tambahan 39 kasus baru sehingga totalnya kini 1.373 kasus. Kemudian Kabupaten Gresik dengan tambahan 21 kasus positif, sehingga totalnya kini 579 kasus.
Tiga daerah terbanyak kasus corona itu masuk dalam wilayah Surabaya Raya dalam peta sebaran Covid-19 Jatim yang kini tengah disorot pemerintah pusat. Presiden Jokowi sampai-sampai turun langsung ke Jatim dan memberikan arahan terkait penanganan Covid-19 di Jatim, terutama di Surabaya Raya, pada Kamis, 25 Juni 2020.
Esoknya, Jumat, 26 Juni 2020, arahan presiden ditindaklanjuti Menkopolhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian dengan memberikan arahan khusus penanganan corona di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma sendiri mengatakan tingginya kasus corona di Surabaya karena massifnya tes cepat atau rapid test dan tes swab-PCR yang dilakukannya selama sebulan terakhir. Data-data yang diumumkan menurutnya data minggu lalu dan menurutnya saat ini sudah turun.
“Sebetulnya sudah turun,” katanya usai mengikuti arahan Menkopolhukam dan Mendagri di Hotel JW Marriot Surabaya pada Jumat kemarin.
Justru dengan massifnya tes sehingga meningkatkan jumlah kasus, Risma mengklaim bahwa itu menunjukkan dirinya bekerja.
“Tadi (di rapat bersama Menkopolhukam dan Mendagri) saya tidak menyebutkan angka, karena seolah-olah enggak kerja. Sebetulnya sudah turun angka (kasus corona di Surabaya) itu,” tandas Risma. (mus)