wartapenanews.com -Â Kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, masih terus diusut. Peristiwa itu melibatkan Bharada E dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Brigadir Yosua tewas tertembak akibat baku tembak itu.
Sejumlah fakta memang telah diungkap Polri. Namun, ada saja penilaian publik yang menilai kasus ini belum sepenuhnya jelas.
Alasan Brigadir Yosua Masuk ke Kamar Pribadi Irjen Sambo
Ya, alasan Brigadir Yosua masuk ke kamar yang di dalamnya ada istri Irjen Sambo, Putri Chandrawati, memang belum terungkap. Walaupun statusnya sebagai ajudan, apakah Brigadir Yosua bisa dengan mudah berada di area tertentu? Mengapa dia begitu berani sampai masuk ke kamar istri Sambo?
Mengenai ini, polisi tak ingin menduga-duga. Sebab, proses penyelidikan masih terus berlangsung. Termasuk menyelidiki alasan Brigadir Yosua masuk ke kamar pribadi.
“Masih dalam proses [penyelidikan],” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, Selasa (12/7).
Publik bertanya-tanya soal CCTV di rumah Irjen Sambo yang rusak. Polisi menyebut CCTV rusak sejak 2 minggu yang lalu.
Apakah dengan waktu yang cukup lama, CCTV tersebut hanya dibiarkan rusak? Mengingat rumah tersebut sebagai rumah dinas pejabat Polri.
Pihak keluarga Brigadir Yosua juga sempat meminta rekaman CCTV terkait kasus tersebut. Akan tetapi, Polri tidak bisa memberikan rekaman CCTV. Sebab, CCTV di rumah dinas Kadiv Propam mati. (mus)