WartaPenaNews, Jakarta – Amerika Serikat memperingatkan warganya untuk waspada dan menghindari aksi unjuk rasa terkait dengan hasil Pemilu pada 22 Mei nanti di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Kedutaan Besar AS dalam laman resminya pada Jumat (17/5) kemarin.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Pouyono menyebut seruan Kedubes AS bisa diartikan sebagai bentuk ketidak percayaan Washington terhadap keadaan keamanan dan ketertiban di bawah pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla, pasca pelaksanaan Pilpres lalu.
“Ini bentuk peringatan kewaspadaan setiap warga negara Amerika Serikat untuk selalu jaga-jaga dengan terjadinya situasi keamanan yang buruk di Indonesia yang bisa mengancam keselamatan mereka,” kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/5/2019).
Seruan itu, lanjut Arief, bisa juga diartikan pemerintahan AS tidak akan mengamini hasil Pemilu 2019 karena maraknya dugaan terjadinya kecurangan.
Dalam keterangan tertulis Kedubes AS mengutip keterangan Polri yang menyatakan secara terbuka bahwa risiko terorisme meningkat terkait dengan finalisasi hasil Pemilu. Selain itu, demikian lembaga tersebut, media pun melaporkan penangkapan sejumlah WNI terkait dengan tuduhan terorisme.
Kantor itu juga menyatakan demonstrasi diperkirakan dapat terjadi di sejumlah tempat yang berkaitan dengan Pemilu, termasuk KPU RI di kawasan Imam Bonjol dan Bawaslu di MH Thamrin. Demo itu juga diperkirakan terjadi di kota lain macam Surabaya dan Medan. (rob)
