WartaPenaNews, Jakarta-Kabupaten Nunukan yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara teryata menyimpan sejuta pesona keindahan alam dan pantainya. Selain itu, kabupaten ini juga kental dengan nuansa budaya Melayu dan wisata sejarah.
Nunukan termasuk wilayah di Provinsi Kaltara, provinsi termuda di Indonesia. Ditetapkan sebagai provinsi ke-34 oleh DPR RI pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.

Kaltara memiliki lima wilayah administrasi, yaitu satu kota dan empat kabupaten. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Malaysia Timur yaitu bagian Sabah dan Sarawak.
Salah satu destinasi wisata yang kini lagi hits di kalangan masyarakat setempat, adalah Pantai Kayu Angin. Pantai ini terletak pas di daerah perbatasan RI dengan Malaysia.
Keindahan pantai ini tak perlu diragukan lagi. Pantai yang berada di antara wilayah Indonesia dengan Negeri Jiran ini mampu menarik ratusan pengunjung, terutama di hari Sabtu-Minggu atau hari libur nasional. Pasalnya, di pantai ini ada banyak spot yang instagramable untuk berselfie ria.
Di pantai ini juga telah tersedia sejumlah fasilitas untuk menambah semarak suasana pantai seperti, 10 bangunan payung, 10 bangku warna-warni, dan jungkat jungkit yang juga dicat warna-warni di pinggir pantai.

Jika sebelumnya Pantai Kayu Angin terlihat kotor lantaran sampah dari laut yang terdampar terbawa ombak, namun kini atas perhatian pemerintah daerah setempat suasana pantai ini semakin indah, dan terawat.
Setelah puas merasakan keindahan pantai, para wisatawan juga bisa berkunjung ke masjid terbesar yang ada di Nunukan. Nama masjid ini bernama Masjid Islamic Center Hidayatur Rahma. Resmi digunakan di hari Senin, 30 November 2015.
Lokasi keberadaan masjid Islamic Center Hidayatur Rahma ialah di Jalan Sungai Jepun, pada Kelurahan Mansapa, Kec. Nunukan Selatan, Kab. Nunukan Kalimantan Utara. Posisi masjid ini memang tepat berada di depan kantor bupati Nunukan.

Bangunan masjid ini mampu menampung 800 jamaah. Selain untuk kegiatan beribadah, masjid ini juga digunakan untuk tempat belajar mendalami agama Islam maupun aktivitas keagamaan lainnya.
Dana yang dihabiskan untuk membangun masjid ini sampai masjid hampir sempurna ialah sekitar Rp 300 miliar. Masjid ini berdiri kokoh diatas lahan berukuran luas 10 Ha. Masjid ini juga termasuk bangunan masjid termegah yang ada diperbatasan antara Negara Indonesia dan Malaysia.

Sementara Tarakan, telah lama dikenal sebagai kota yang berada dibagian utara Kalimantan dan terletak pada pulau tersendiri, menghadirkan beragam pilihan objek wisata budaya, bahari hingga alam yang sangat wajib dijelajahi, serta menjadi sentra perdagangan maupun penjajakan berbagai peluang usaha, termasuk industri kreatif atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Keunggulan dari Nunukan pada akhirnya menempatkan menjadi kota tujuan baru. Dengan demikian mewujudkan mimpi travelers semakin luas menjelajahi Pulau Kalimantan bagian utara.
Rute Wings Air
Para wisatawan akan semakin mudah jika ingin menjelajahi kedua kota tersebut. Ini ditandai dengan kehadiran maskapai penerbangan Wings Air (Lion Air Group) yang akan membuka rutenya mulai 20 Desember 2018.

Wings Air menggunakan jadwal keberangkatan (departure) pukul 13.25 WITA dari Bandar Udara Internasional Juwata, Tarakan (TRK). Pesawat diperkirakan mendarat pukul 14.00 WITA di Bandar Udara Nunukan (NNX) yang berada di Nunukan Timur atau berjarak 1 km dari pusat kota.

Untuk penerbangan kembali, Wings Air akan lepas landas dari Nunukan pukul 14.25 WITA, kemudian waktu kedatangan di Tarakan dijadwalkan pada 15.00 WITA.
Di rute ini Wings Air mengoperasikan pesawat turboprop tipe ATR 72-500 atau ATR 72-600 paling nyaman dan canggih di kelasnya yang mampu menerbangi rute jarak pendek.

Pesawat itu memiliki kapasitas 72 penumpang dan interior pesawat didesain modern, serta futuristik, sehingga bisa lebih santai saat berada di kabin sekaligus menikmati suasana perjalanan.
Operations Director of Wings Air, Capt. Redi Irawan mengatakan, pendaratan pertama Wings Air koridor Kaltara menjadi salah satu wujud kesungguhan Wings Air dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, pebisnis maupun wisatawan guna kemudahan perjalanan udara. Tarakan menuju Nunukan dapat memberikan nilai lebih, karena waktu tempuh sangat efektif berkisar 40 menit.
“Peluncuran destinasi baru ini berdasarkan dari permintaan pasar serta tingginya tren bepergian menggunakan pesawat udara di Kaltara, karena Nunukan terletak pada jalur utama perdagangan yang berdekatan dengan negara tetangga, Kalimantan dan Sulawesi,†jelas Capt. Redi dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (16/12/2018).
Ia memproyeksikan, minat perjalanan udara di Tarakan dan Nunukan akan terus tumbuh. Ini akan berpeluang besar dan mampu memberikan dampak positif bagi Wings Air sesuai pandangan bisnis ke depan, seperti penambahan jumlah frekuensi terbang ataupun pembukaan rute baru. (robi)