21 April 2025 - 17:43 17:43
Search

Kemenag Persingkat Waktu Tunggu Jamaah Lansia

WartaPenaNews, Jakarta – Tak ingin dianggap kurang kompeten dalam mengelola manajemen haji, Kemenag melakukan berbagai macam terobosan dan inovasi. Melalui 8 inovasi, niat baik pemerintah untuk memberikan pelayanan optimal mulai menuai keberhasilan. Indeks kepuasan jamaah haji di tahun 2018 meningkat sebesar 85 %.

Berbagai layanan dan fasilitas untuk jamaah dari awal mendaftar, berangkat, tiba dan melakukan ibadah hingga pulang kembali ke tanah air dilakukan dengan perhatian dan kasih sayang.

Khusus untuk calon jamaah haji reguler usia lansia 75 tahun bisa mempersingkat waktu keberangkatan. Syaratnya, berusia 75 tahun, sudah mendaftar 3 tahun, mengajukan surat permohonan yang ditujukan ke kemenag di daerah asal. Menyertakan 1 orang pendamping dari keluarga inti yang memiliki perhatian. Serta menyertakan berbagai dokumen diantaranya KTP dan kartu keluarga. Bulan Februari hingga Maret merupakan waktu yang tepat bagi calon jamaah lansia untuk mengajukan permohonan langsung berangkat.

Kasubdit Haji dan Umroh Kemenag, H. M. Noer Alya Fitra, SE, MM menegaskan jika calon jamaah wafat, kesempatan naik haji akan diberikan kepada keluarga inti dan untuk layanan ini prosesnya terbilang mudah dan tidak membutuhkan waktu lama, asal calon jamaah pengganti sudah siap dengan berbagai macam dokumen yang dibutuhkan.

“Layanan perekaman biometrik yang dilakukan di Indonesia bertujuan untuk mempermudah dan mempersingkat waktu layanan di Arab. Adapun kendala pada saat perekaman lebih banyak disebabkan oleh faktor non teknis dari calon jamaah haji itu sendiri. Hal ini harusnya disikapi secara bijak,” kata M. Noer.

Fasilitas transport juga dibenahi dengan adanya bus-bus yang berkeliling non stop 24 jam yang siap mengantar jamaah. Walaupun berkebangsaan Arab, supir yang bertugas merupakan supir pilihan yang ramah.

Kemenag telah menstandarisasi pondokan non hotel setaraf hotel bintang 3 Internasional dengan keamanan terjaga, ruang yang cukup luas, bersih, dan sejuk.  Untuk konsumsi, kami mulai membenahi variasi menu agar kian variatif, tersaji hangat, tepat waktu.

“Kandungan nutrisinya telah dihitung oleh ahli nutrisi kami agar sesuai dengan kebutuhan jamaah. Semua upaya dan inovasi yang telah dilakukan, sudah tentu tidak akan cukup,” terangnya.

“Inovasi dan solusi menjadi spirit kerja, mengingat berbagai permasalahan baru senantiasa muncul sehubungan dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang sering berubah-ubah, yang dampaknya cukup merepotkan kami dan jamaah,” tambahnya. (*/sol)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait