20 April 2025 - 23:42 23:42
Search

Kementerian PUPR Bangun 691 Huntara Bagi Korban Gempa Sulteng

WartaPenaNews, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan hunian sementara (Huntara) sebanyak 691 unit di 72 lokasi bagi korban bencana gempa bumi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Di mana 217 unit yang tersebar di 30 lokasi sudah selesai dikerjakan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk mempercepat pembangunan huntara sebanyak 699 unit di 72 lokasi dengan progres hingga 20 Januari 2019, masing-masing kontraktor dari BUMN Karya akan terus melakukan penambahan tenaga kerja sehingga waktu kerja dapat ditambah hingga malam hari dengan sistem shift.

“Huntara yang dibangun dengan model knockdown, dimana 1 unit huntara terdiri dari 12 bilik dimana setiap biliknya akan dihuni oleh satu keluarga,” kata Menteri Basuki dikutip dari siaran pers yang diterima redaksi, Senin (21/1/2019).

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto menambahkan, semakin cepat masyarakat bisa menempati huntara semakin baik. Dengan demikian, dapat dilakukan evaluasi kekurangan yang ditemui serta dapat mengetahui jumlah pembangunan huntara yang sesuai kebutuhan. “Huntara yang sudah dibangun dapat menjadi standar bagi pihak-pihak yang ingin membantu dalam penyediaan hunian di Palu, Sigi dan Donggala,” kata Arie.

Sementara, Direktur Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menyampaikan dari 217 unit Huntara yang sudah diselesaikan, 26 unit diantaranya sudah diserahkan kepada Pemerintah Daerah yakni 10 unit di Kelurahan Silae yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya pada tanggal 17 Desember 2018, serta 16 unit di Kelurahan Duyu yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya dan PT Hutama Karya pada 15 Januari 2019.

“Dari 26 unit Huntara yang sudah dihuni, sebanyak 221 bilik sudah dihuni oleh 31 Kepala Keluarga (KK) di Silae dan 191 KK di Duyu. Ada 1 unit huntara di Kelurahan Duyu yang dimanfaatkan untuk bangunan Puskesmas pembantu,” kata Iwan.

Iwan Suprijanto mengatakan ditargetkan 699 unit huntara dapat rampung pada akhir Februari 2019. Namun untuk dapat dihuni masih diperlukan waktu tambahan untuk pemasangan sambungan air bersih, listrik oleh PLN, dan sarana prasarana lingkungan lainnya.

Selanjutnya untuk pembangunan hunian tetap, Gubernur Sulteng telah menandatangani Surat Keputusan mengenai penetapan lokasinya yakni, di Kota Palu seluas 360,93 Ha. Pembangunan hunian tetap akan menggunakan konstruksi tahan gempa.

Selain hunian, pembangunan dan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit dan puskesmas juga menggunakan konstruksi tahan gempa sesuai dengan prinsip Build Back Better. Pembangunan RS Undata dan RS Anutapura di Kota Palu akan menjadi pilot project konstruksi bangunan tahan gempa. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait