WartaPenaNews, Jakarta – Pandemi virus corona atau COVID-19, membatasi aktivitas kita di luar rumah. Hal ini tentu menjadi kendala bagi pasangan yang sedang menyiapkan keperluan pernikahan, yang mengharuskan mereka pergi ke sana ke mari.
Namun, pandemi ini juga membuat semua sektor beradaptasi, dengan melakukan segala aktivitas berbasis online. Termasuk, untuk urusan pernikahan. Tidak hanya saat acara berlangsung, kini menyiapkan segala keperluan pernikahan juga bisa dilakukan secara online.
Hal inilah yang dilakukan oleh Fitri Liza, pemilik dari Sanggar Liza. Menghadirkan konsep One Stop Wedding Service, sanggar yang menyediakan tata rias dan tata busana tradisional ini, menyediakan website interaktif, sehingga calon pengantin bisa dengan bebas memilih koleksi tata rias dan busana dari tempat masing-masing tanpa harus bepergian.
“Website Sanggar Liza menampilkan koleksi lengkap seluruh busana, aksesoris dan perlengkapan pengantin secara lengkap. Konsumen bisa memilih secara online tanpa harus datang ke showroom, sehingga bisa efisiensi waktu dan tenaga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin 23 November 2020.
Lebih lanjut, Fitri bercerita, beberapa waktu belakangan ini, sanggarnya tengah membuat konten editorial sosial media di channel YouTube Sanggar Liza, mengenai ‘Ragam pengantin Indonesia’ yang membahas tata rias pengantin di beberapa daerah di Indonesia.
“Saat ini, daerah yang telah dibahas oleh sanggar kami adalah Tata Rias Pengantin (TRP) Betawi, TRP Jogjakarta, TRP Solo, TRP Palembang dan TRP Minang. Nantinya juga akan masih banyak lagi ragam rias pengantin yang akan kami angkat,” tutur dia.
Fitri mengatakan, tujuannya mengangkat ragam pengantin Indonesia, agar kaum milenial yang saat ini banyak mendapatkan pengaruh budaya luar, tetap mengetahui asal usul budaya sendiri, khususnya di dunia rias yang saat ini sedang booming.
“Para calon pengantin dan para make-up artist juga dapat memiliki referensi saat akan menggunakan adat tertentu, sehingga tidak terlalu jauh keluar dari pakem tradisional bila ingin memodifikasinya,” kata Fitri Liza. (mus)
