wartapenanews.com -Â Desa Tenun dengan pengrajin perempuan, Ulos indah bermotif dari warna-warni cantik alami dengan sentuhan modern dibuat beragam produk fashion. Sinergi seluruh SDM yang dipelopori kaum perempuan Tanah Dairi
Kampanye “Semesta Dairi Memanggil” mengedepankan peran Perempuan Dairi yang menjadi salah satu sosok kunci sukses, untuk menggaungkan Dairi agar pariwisatanya lebih dikenal luas.
Sosok inspiratif yang berkiprah untuk kemajuan perempuan Dairi dalam keluarga, juga pada industri pariwisata adalah Romy Mariani Eddy Berutu, Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi, isteri dari Bupati Dairi, Bapak Dr. Eddy KA Berutu.
Tampil memesona dalam balutan busana indah berbahan ulos Dairi dengan sentuhan modern, perempuan kreatif dengan buah pemikiran cerdas ini menyampaikan beragam aspek dalam upayanya merawat, melestarikan, memajukan, serta menghantarkan wastra adati tenun Ulos mendunia.
Romy didampingi suami Dr. Eddy KA Berutu, Bupati Dairi dan penenun ulos dari Desa Silalahi Silahisabungan. Foto : Ig : romymariani.
Menurutnya selain ulos, Partonun (penenun) merupakan aset nasional yang patut diapreasi diantaranya dengan pembinaan secara menyeluruh baik dari skills, regenerasi hingga kesejahteraan mereka. Ini menjadi tantangan Dekranasda Dairi.
“Kami memiliki kampung pengrajin ulos di Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan. Ada 5 desa dengan lebih kurang 400 penenun yang mayoritas kaum perempuan Dairi.
Sebelum kami bina, tipikal pengrajin di sini merupakan pengrajin ulos adat yang hanya menenun saat ada pesanan dari Kabupaten lain. Tentu saja penghasilannya jadi kurang memadai karena pasarnya terbatas.”
Kolaborasi, Kreativitas dan Inovasi Ulos Dairi Go Global
“Kami pun berkolaborasi dengan sejumlah pakar diantaranya menggandeng desainer yang lekat dengan tenun Merdi Sihombing. Hadir sejumlah kreativitas, serta inovasi menyelaraskan dengan kebutuhan konsumen seperti busana ready to wear, tas, dompet, sepatu, syal, selendang berbahan ulos Dairi eco fashion yang sangat diminati pasar.
Busana yang saya kenakan ini merupakan buah karya desainer Merdi Sihombing yang menggunakan material ulos Dairi, “ujarnya.
Produk EKraf Dairi di Inacraft 2022, mengagungkan ulos Dairi menjadi komodoti global.Foto : Ig : dekranasdakabdairi
“Kreativitas, serta inovasi yang dihadirkan tentunya tidak menghilangkan kearifan lokal wastra adati ulos sebagai wastra kebanggaan nasional, khususnya bagi masyarakat tanah Batak.
Permintaan pasar dari negara-negara luar seperti Eropa dan Amerika kami akomodir dengan memproduksi ulos eco fashion mengutamakan penggunaan pewarna alami, yang bersumber dari keberagaman hayati lokal yang tumbuh di Danau Toba dan tanah Dairi.
Pewarna alami berasal dari akar, umbi, buah, daun, serta kulit pohon yang diekstrak untuk mendapatkan warna terbaik.
Agar digemari lintas generasi, serta masyarakat dunia, kami memperkaya penggunaan benang yang berasal dari serat alam seperti kapas dan serat nenas yang menghasilkan tenun ulos yang lembut, moderen dan elegan. Tidak identik dengan produksi dahulu yang berat, kasar, serta kaku.
Selain mempertahankan motif tradisional, kami mengembangkan motif-motif baru, inspirasi dari elemen budaya dari beragam sub etnis yang tinggal di Dairi. Penting menghadirkan warna yang kian beragam, tanpa menghilangkan aura etnik ulos cantik nan khas, “kata Romy.
Event Internasional Support Para Pengrajin
“Beragam event besar kami ikuti diantaranya, pameran kerajinan Inacraf 2022 yang berlangsung secara offline dan online. Dekranasda Dairi juga menyelenggarakan fashion show di Belgia dengan memperlihatkan keindahan busana berbahan ulos Dairi, karya Merdi Sihombing. Serta masih banyak agenda acara menarik lainnya yang kami selenggarakan dan ikuti berhasil meraih sukses. Kini Ulos dari Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan dikenal luas di Indonesia hingga ke mancanegara, “paparnya.
“Pengrajin menjadi elemen terdepan produksi tenun ulos. Terkendala regenerasi SDM yang berasal dari kalangan milenial, kami tetap bersemangat untuk mengajak sebanyak-banyaknya pemuda Dairi menjadi penenun. Walau jumlahnya masih sedikit, namun sudah muncul kesadaran anak muda Dairi untuk menekuni prosesi penenun, mengingat prospeknya ke depannya sangat menjanjikan.
Selain krisis penenun dari kalangan milenal, teknik menggambar (mengatip) membutuhkan skills tinggi. Hal ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi upaya pelestarian ulos. Jarang sekali anak muda yang mampu menguasai teknik menggambar motif dengan baik.
Dulu sempat ada pelajaran menenun di sekolah SMA, namun kini sudah tidak lagi karena sepi peminat. Kedepannya,
kami ingin pelajaran menenun diadakan kembali dan berupaya agar menjadi materi wajib, guna mendukung dan melestarikan potensi lokal Dairi, “ujar Romy optimis.
Fashion show keindahan ulos Dairi di Belgia, berkolaborasi dengan desainer Merdi Sihombing. Foto : Ig : romymariani.
“Karenanya Dekranasda Dairi tak henti-hentinya melakukan terobosan untuk mengatasi kendala produksi tenun ulos dengan berkolaborasi dengan sejumlah pakar, serta berupaya membuka pasar seluas-luasnya agar ulos Dairi bisa mendunia. Penting dukungan, support, serta bimbingan Pemda Dairi khususnya Bapak Bupati untuk merealisasikan pendanaan bagi perkembangan seni tradisi, dari wastra adati tenun ulos dan para pengrajinnya.”
Mendengar pemaparan, serta kendala yang dihadapi Ketua TP PKK dan Ketua Dekrasnada Kabupaten Dairi, Bupati Eddy tersenyum dan menyemangati perjuangan kaum perempuan Dairi dalam upaya pelestarian kopi Sidikalang, serta tenun Ulos, ikon wastra keseharian masyarakat Batak.
Pada program “Semesta Dairi Memanggil” hadir kolaborasi Dekranasda Dairi dengan rumah mode Jakarta dan Internasional yang menampilkan para model Dairi. Keindahan Ulos Dairi diabadikan dengan photoshoot berlatar panorama alam indah Dairi.
Selain kain tenun ulos, peran perempuan Dairi dalam menjaga, serta melestarikan tradisi coffee culture di Dairi melalui kopi Sidikalang yang mendunia patut diapresiasi.
Untuk promosi Kopi Sidikalang hadir agenda yang tak kalah menarik “The Adventure of Sidikalang Coffee” dengan mengundang Investor Kopi Indonesia (Sumatera Utara) datang ke Sidikalang, serta kompetisi Barista ala Kedai Kopi (UMKM) yang bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan, agar Barista Sidikalang kian profesional dengan kebanggaan untuk senantiasa mengeskplor kelezatan kopi Sidikalang, dari gerai-gerai kopi yang dikonsep kekinian.
“Semoga upaya yang telah dan rencananya akan kami lakukan senantiasa berlangsung sukses dengan segenap daya, serta upaya SDM Dairi yang mumpuni, “ujar Romy optimis.(mus)