22 April 2025 - 14:49 14:49
Search

Kontribusi Pajak Rokok Elektrik Tembus Rp 12 Miliar di Gresik

WartaPenaNews, Jakarta - Andil pajak dari cairan likuid rokok elektrik di Gresik mencapai Rp 12,1 miliar sampai semester I 2019. Penerimaan pajak itu didorong ada publikasi dan penindakan.

Kepala Bea Cukai Gresik, Bier Budi Kismulyanto menjelaskan, faksinya berusaha terus menggelar publikasi dan penindakan untuk tingkatkan penerimaan pajak dari cairan likuid rokok elektrik.

Pungutan cukai likuid vape mulai efisien diresmikan pada 1 Juli 2018 sesuai dengan Ketentuan Menteri Keuangan (PMK) 146/2017 tentang Biaya Cukai Hasil Tembakau.

Pemerintah sudah sempat memutuskan melapangkan ketentuan itu sampai 1 Oktober 2018. Ketetapan itu searah dengan sejumlah pengusaha vape yang belum memiliki pita cukai.

“Selama ini pajak vape mendapatkan tanggapan positif dari pengguna di Gresik. Mereka justru beranggapan, aplikasi cukai itu dapat membuat penggunaan likuid vape aman,” tutur ia, demikian merilis Di antara, Sabtu (31/8/2019).

Selain itu, Direktur PT Ejuice Jaya Makmur, satu diantara industri likuid asal Gresik, Andy Kristanto menjelaskan, aplikasi pajak membuat penggunaan vape di wilayah ditempat aman.

Akan tetapi, Andy meminta supaya pemerintah menurunkan biaya cukai likuid karena dinilai terlalu tinggi, dan merubah skema biaya cukai jadi skema nominal.

“Skema itu akan memberikan kemudahan dari bagian administrasi, baik untuk pemerintah atau pelaku usaha,” tutur ia.

Dengan skema biaya cukai persentase yang diaplikasikan saat ini, pemerintah akan kesusahan dalam pengawasan dan perhitungan cukai likuid.

Trend Vape Dipandang Tidak Pengaruhi Industri Rokok Tradisionil

Sebelumnya, Direktur Penting PT Indonesian Tobacco Djonny Saksono mengatakan, perubahan rokok elektrik (vape) yang saat ini tengah digemari anak muda tidak akan memengaruhi usaha rokok tradisionil.

Ia menjelaskan, perkembangan industri vape di dalam negeri cuma merupakan tren sesaat (periode pendek). Sedangkan untuk periode panjang, vape dinilai belum bisa gantikan usaha industri rokok linting di negeri.

“Aku pribadi merasakan kurang meyakini jika ini (vape) jadi tren periode panjang. Contohnya kita dibilang jangan makan nasi banyak-banyak, kan jika tidak makan nasi tidak kenyang. Cari alternatif rokok tidak semudah itu,” katanya di Jakarta, Selasa (28/5/2019).

“Saat ini kandungan parfume vape belum banyak yang tahu bahayanya sampai dimana, karena itukan kimia. Untuk long termin (usaha) tidak punya pengaruh,” lebih ia.

Dijelaskannya, konsentrasi Perseroan saat ini adalah melakukan penetrasi penjualan untuk produk Manna yaitu produk jagoan Perusahaan secara nasional.

“Kedatangan Manna berperan untuk merambah ke warga yang memiliki hasrat berlainan. Jadi Perseroan akan memiliki berbagai variasi yang di pasarkan untuk jangkau berbagai fragmen pasar,” katanya.

Mengenai Produk Manna ada sejak tahun 2016 dan di pasarkan pertama-tama di wilayah Pontianak, Manado, dan Gorontalo.

Sri Mulyani: Ada Masyarakat Dapat Beli Rokok, Susah Bayar Iuran Kesehatan

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati hadiri rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tentang hasil audit Badan Pelaksana Agunan Sosial (BPJS) Kesehatan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dalam rapat itu, ia menyorot kapasitas BPJS terbaru. Sri Mulyani mengatakan, saat ini diperlukan usaha untuk membuat agunan kesehatan nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatantepat target dan berkaitan.

Diantaranya melalui edukasi pada warga, karena terkadang warga lebih mudah keluarkan uang untuk rokok daripada membayar iuran kesehatan.

“Sering warga habiskan uangnya justru untuk beli rokok. Mereka dapat beli rokok, tetapi susah untuk membayar iuran kesehatan. Karena itu, edukasi tentang utamanya agunan kesehatan ini butuh dilakukan,” tutur ia di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.

Ia meneruskan, dalam menggerakkan pendistribusian JKN yang tepat target dan berkaitan setidaknya diperlukan tiga hal. Pertama tentang pelayanan yang harus diberi, kedua iuran uang dapat dijangkau tetapi adil buat perushaan dan ketiga kesinambungan program harus terjamin.

“Jadi, untuk kami supaya agunan kesehatan nasional ini dapat suitable dan berkaitan supaya kita dapat mengusung 3 rumor ini. Pertama, semua peserta ingin faedah yang benar-benar wajar. Ke-2, dengan iuran yang dapat dijangkau dan ketiga jamin program yang berkaitan,” tutur ia. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait