WartaPenaNews, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memperingatkan para kelompok yang sengaja menggesekkan pemilihan presiden (pilpres) tahun ini sebagai perang total Pancasila melawan Khilafah untuk segera diam. Menurutnya, anggapan tersebut akan menggiring Indonesia ke dalam perpecahan.
“Saya peringatkan, karena bisa jadi akibat tingkah laku segelintir orang itu, kita semua terbakar atau kena getahnya. Jadi, mari kita doakan bangsa kita agar terhindar dari penebar dusta dan fitnah, tukang adu domba dan penebar ketakutan,†ujar Fahri, Senin (8/4).
Untuk itu, dirinya memohon kepada Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, TNI dan seluruh aparat hukum dan keamanan membantu kesuksesan pemilu tahun ini. Namun poin terpenting adalah netralitas para penyelenggara pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan pihak terkait lainnya.
“Karena gangguan ini terasa, tetapi ada yang menganggap tak ada gangguan. Lihatlah cara persaingan ini terselenggara, banyak yang berat sebelah, banyak yang tak terjawab dan tidak bisa dijelaskan,†tukasnya.
Secara pribadi, ia merasakan ada mobilisasi aparatur negara bukan untuk menjadi penyelenggara yang profesional, melainkan memenangkan calon tertentu. Upaya-upaya tersebut sangatlah kasat mata dan kasar dibaca dalam berita.
“Apakah ini bukan potensi sengketa dan bahaya? Bisakah ini kita hentikan? Pasti bisa! Ayo kita kerjasama hentikan kecurangan, juga bersikap arif dan bijaksana,†ajak inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu lagi.
Fahri juga meminta kepada penyelenggara pemilu bersikap independen, jangan ada misteri dalam kompetisi ini. Sebab jika terlalu banyak yang tidak bisa dijawab, maka akan banyak yang menjadi sumber kegelisahan. â€Inilah bahaya yang mengancam di depan mata. Ayolah jadi patriot. Jangan korbankan demokrasi kita,†tambahnya. (*/dbs)