WARTAPENANEWS.COM – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikhsan Abdullah, menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk jangan kendur dan terus memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Ajakan ini merupakan bentuk dukungan perjuangan Palestina, khususnya masyarakat Gaza yang mengalami kesulitan akibat konflik berkepanjangan.
Pada November 2023, MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang menyatakan hukum wajib bagi umat Islam untuk mendukung kemerdekaan Palestina, termasuk melalui donasi, zakat, infak, atau sedekah. Fatwa ini juga mengharamkan segala bentuk aktivitas dan dukungan pada agresi Israel atas Palestina.
Ikhsan menegaskan pentingnya gerakan boikot sebagai bentuk solidaritas.
“Dalam fatwa yang sama, MUI merekomendasikan umat Islam semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme,” ujar Ikhsan seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/1/2024).
Menurutnya, ajakan boikot ini telah mendorong banyak kalangan meninggalkan produk multinasional terafiliasi Israel.
Gerakan boikot ini juga telah berdampak positif pada pertumbuhan produk lokal. Ikhsan menyatakan, “Ini sesuatu yang menggembirakan, produk lokal mampu mengambil alih posisi brand-brand yang terafiliasi Israel.” Hal ini menunjukkan peningkatan solidaritas warga Indonesia dan kepercayaan mereka pada otoritas MUI di bidang moral dan keagamaan.
Ikhsan juga menyampaikan dukungan MUI terhadap inisiatif Afrika Selatan yang menyeret Israel ke Mahkamah Internasional atas agresi dan genosida di Gaza.
“Kami berterima kasih kepada Afrika Selatan yang telah berhasil menyeret Israel ke Mahkamah Internasional. Apa yang dilakukan Afrika Selatan saat ini akan dikenang dunia dan tercatat dalam sejarah,” kata Ikhsan.
Mengakhiri pernyataannya, Ikhsan mendorong umat Islam untuk konsisten dalam upaya membantu perjuangan Palestina.
“Salah satu cara untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina adalah dengan terus menggelorakan gerakan boikot untuk memberikan tekanan kepada Israel dan sekaligus menumbuh suburkan kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri,” tutup Ikhsan. (mus)
