11 May 2025 - 07:18 7:18
Search

Pakistan Ajak Tiongkok Keroyok India

WartaPenaNews, Jakarta – Rumor Kashmir membuat Pakistan betul-betul naik pitam. Tidak hanya coba berbagai taktik untuk meneror India, mereka wadul ke tetangga mereka, Tiongkok. Pemerintahan Imran Khan mengharap Tiongkok dapat turut menekan India untuk kembalikan ketetapan itu.

Al Jazeera merilis, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi berangkat ke Beijing untuk membicarakan rumor Kashmir. Kunjungan dadakan itu terjadi setelah Tiongkok turut mencela aksi pemerintah India mencabut otonomi spesial wilayah Kashmir.

“Tiongkok ialah negara punya pengaruh di level regional. Jadi, aku ingin menjelaskan langkah keji dan inkonstitusional India di Kashmir,” papar Qureshi.

Nampaknya, Imran Khan sadar. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan semua masyarakatnya perduli setan dengan opini Pakistan. Toh, tempat mereka berseberangan sejak awal tercipta. Karenanya, semua tekanan dari tim Khan tak mempan.

Pakistan sudah tembakkan beberapa peluru. Mereka sudah menyatakan akan menyingkirkan duta besar India, menurunkan level diplomatik, dan membatalkan semua perdagangan bilateral. Pemerintah Pakistan sudah hentikan pengoperasian kereta Samjhauta Express yang biasa bolak-balik antar dua negara tetangga.

Film-film Bollywood juga sudah diharamkan. “Tidak ada karya sinema yang ditayangkan di layar kaca Pakistan. Drama, film, atau konten apapun dari India dilarang di sini,” tutur Firdous Ashiq Awan, penasihat pribadi Imran Khan.

Tetapi, India tak bergerak. Modi memperjelas jika ketetapan di Kashmir merupakan masalah dalam negeri. Pakistan semestinya tak ikut serta masalah India mengurus wilayah kekuasaan mereka. “Pakistan cuma ingin menggunakan otonomi spesial sebagai senjata mereka,” kata Modi sebagaimana dilansir Agence France-Presse (AFP).

Modi menyatakan, pencabutan otonomi Kashmir penting buat India. Karena, wilayah itu dipenuhi kelompok separatis dan teroris. Keadaan itu akan beralih setelah India mengatasi langsung tetek bengek di wilayah bekas kerajaan itu. “Dengan skema ini, aku meyakini Jammu dan Kashmir akan bebas dari terorisme,” tegasnya.

Beberapa waktu terakhir, India tangkap sekitar 560 tokoh warga di Kashmir. Mereka terdiri atas profesor universitas, pelaku bisnis, dan aktivis. Itu yang membuat banyak negara asing mencela Modi. PBB juga cemas kemelut di Kashmir dapat memunculkan kritis politik atau militer. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait