21 September 2023 - 14:53 14:53

Pascateror Bom, Polisi Siaga 24 Jam di Rumah Pimpinan KPK

WartaPenaNews, Jakarta – Polri langsung sigap memberikan pengamanan khusus pada dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pascaaksi teror bom molotov di rumah keduanya pada Rabu (9/1).

Kini, sebanyak enam polisi berpakaian preman disiagakan di kediaman pimpinan lembaga antirasuah tersebut. Enam polisi itu bersiaga selama 24 jam.

“Jadi, petugas yang menjaga itu dibantu patroli dari jajaran polsek hingga polres setempat,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya.

Argo menegaskan, pihaknya akan meningkatkan patroli di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Bekasi, dan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarief di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42C, Pancoran, Jakarta Selatan.

Selain itu, kediaman pimpinan KPK lainnya juga bakal diberikan pengamanan lebih.

Penjagaan lebih ketat ini dilakukan setelah sebuah tas yang diduga berisi bom ditemukan menggantung di pagar kediaman Agus pada Rabu pagi. Kemudian, dua bom molotov dilemparkan ke rumah Laode di hari yang sama. (dbs)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
21 September 2023 - 12:17
Nama Mahfud MD Jadi Kandidat Kuat Cawapres Ganjar

WARTAPENANEWS.COM – PDIP tidak mau terburu-buru mengumumkan siapa sosok cawapres yang akan bersanding dengan capres usungannya, Ganjar Pranowo. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Memang ada sejumlah nama

01
|
21 September 2023 - 11:10
Polri Limpahkan Lagi Berkas Panji Gumilang ke Kejagung

WARTAPENANEWS.COM – Berkas perkara kasus penodaan agama pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Zaytun Panji Gumilang dilimpahkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, pelimpahan tersebut merupakan kali

02
|
21 September 2023 - 10:13
Sering Emosi saat Sidang, Lukas Enembe Minta Maaf

WARTAPENANEWS.COM – Mantan Gubernur Papua meminta maaf karena pernah meluapkan emosi yang tidak terkontrol di persidangan. Kata dia, itu diakibatkan karena pertanyaan-pertanyaan jaksa KPK yang seolah tak mempercayai jawabannya. Hal

03