wartapenanews.com -Â Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) di Ukraina tewas akibat tembakan pasukan Rusia. Kejadian itu berlangsung saat ia sedang menunggu antrean untuk membeli roti pada hari Rabu (16/3).
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengkonfirmasi kematian seorang warga AS yang diidentifikasi oleh keluarganya sebagai Jimmy Hill. Berdasarkan akun Facebooknya, Hill adalah seorang dosen di Kiev dan Warsawa yang berasal dari Minnesota, AS.
Saudara perempuan Hill, Katya Hill memaparkan pada CNN bahwa saat itu Jimmy tengah tinggal di sebuah Rumah Sakit (RS) di Chernihiv untuk merawat pasangannya, Ira yang menderita multiple sclerosis. Chernihiv kerap menjadi target pengeboman Rusia sejak dimulainya invasi.
Dalam posting Facebook terakhirnya, Hill menggambarkan pengeboman yang semakin intensif di sekitar tempat tinggalnya.
“Pengeboman hebat! masih hidup. Makanan terbatas. Kamar sangat dingin,” tulis Hill dalam unggahan Facebook pada Selasa (15/3). Di postingan lain di hari yang sama, ia menulis bahwa “pengeboman semakin intensif”.
Katya Hill memaparkan, bahkan ketika Hill menceritakan betapa mengerikan hari-hari terakhirnya di Ukraina, dia tidak pernah berpikir untuk pergi karena dia tak akan meninggalkan Ira yang sedang sakit.
“Ketika keadaan di kota memburuk saudara laki-laki saya lah yang pergi ke toko untuk membawa kembali makanan apa yang dia temukan,” kata Katya kepada CNN.
Hingga saat ini, Katya masih belum mengetahui detail kematian saudaranya. Keluarganya pun sedang berusaha keras untuk menemukan lokasi jasad Hill.
“Kami tidak tahu di mana jasad saudara laki-laki saya. Jadi bantuan apa pun yang dapat diberitahukan kepada kami tentang itu akan sangat dihargai,” katanya pada hari Kamis (17/2).
Katya mengatakan ia akan mengenang saudaranya sebagai “penolong yang bisa ditemukan orang-orang dalam masa krisis”.
Katya juga masih belum bisa menghubungi pasangan Hill, Ira. “Saya hanya dapat berasumsi bahwa telepon ibu Ira tidak dapat diisi daya pada saat ini,†jelasnya, mengingat listrik Chernihiv yang tengah padam.
Gubernur Chernihiv Viacheslav Chaus mengatakan bahwa sedikitnya 53 warga sipil tewas di kota garis depan Chernihiv selama 24 jam terakhir pada hari Kamis (17/3). Sementara, Rusia masih terus bersikeras bahwa “operasi militerâ€nya di Ukraina tak pernah menarget warga sipil. (mus)