wartapenanews.com – Paus Fransiskus mengutuk pembantaian yang terjadi di Bucha, Ukraina. Ia bahkan mencium bendera Ukraina yang dibawa langsung dari tempat para korban yang diduga diserang pasukan Rusia.
“Berita terbaru dari perang di Ukraina, bukannya membawa kelegaan dan harapan, malah membawa kekejaman baru, seperti pembantaian Bucha,” kata Paus Fransiskus dalam audiensi umum di Vatikan, dikutip Reuters, Kamis (7/4).
Fransiskus meminta perang Rusia-Ukraina segera dihentikan, terlebih banyak warga sipil, wanita, hingga anak-anak yang menjadi korban.
“Hentikan perang ini! Biarkan senjata diam! Berhentilah menabur kematian dan kehancuran,” tegas dia.
Bendera Ukraina dengan warna cenderung gelap itu dibawa kepadanya dari Bucha pada Selasa (5/4) lalu.
Fransiskus pun menciumnya, kemudian mengangkat bendera tersebut dan disambut tepuk tangan dari para hadirin.
“Itu berasal dari perang, tepatnya dari kota yang mati syahid itu, Bucha,” sebut Fransiskus.
Hadir pula sekelompok anak-anak pengungsi perang dari Ukraina dalam audiensi tersebut. Paus pun meminta mereka naik ke atas panggung untuk bertemu dengannya.
“Anak-anak ini harus melarikan diri untuk tiba di tanah yang aman. Ini adalah buah dari perang. Jangan lupakan mereka dan jangan lupakan rakyat Ukraina,” pinta dia.
Dalam pidato audiensi, ia sempat menyinggung mengenai periode pasca Perang Dunia Kedua, terutama dalam perang yang terjadi di Ukraina, serta menyoroti lemahnya peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Dalam perang di Ukraina, kita menyaksikan ketidakberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujarnya.
Fransiskus juga mempertimbangkan kunjungan ke Kiev saat melakukan perjalanan ke Malta pada akhir pekan lalu. Secara implisit, ia mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi ke Ukraina dengan mengatakan seorang ‘penguasa’ mengobarkan konflik untuk kepentingan nasionalis. (mus)