WartaPenaNews, Jakarta -Â Tak sedikit dari kita yang belum paham tentang cara kerja vaksin COVID-19. Akibatnya, banyak informasi keliru yang mungkin ditelan mentah-mentah. Ada yang menganggap vaksin adalah obat untuk menyembuhkan COVID-19. Ada juga yang menilai vaksin bikin kita sakti dan kebal terhadap penyakit, hingga membuat kita bisa mengabaikan protokol kesehatan setelah menerima vaksin.
Apakah benar informasi-informasi tersebut? Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Prasna Pramita, Sp.PD, K-AI, MARS, FINASIM, menyebutkan proses vaksinasi bukan untuk memberi kekebalan seumur hidup sehingga tidak memiliki risiko penularan terhadap suatu penyakit.
“Karena enggak mungkin bebas dari virus. Kalau vaksin, kekebalan tubuh yang akan meningkat berpotensi mencegah timbulnya gejala apabila terinfeksi COVID-19.” tuturnya.
Juru bicara vaksinasi nasional dari Satgas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyatakan vaksin dimasukkan ke tubuh agar seseorang dapat melawan penyakit yang spesifik. Vaksin berfungsi membuat badan seseorang kenal lalu menjadi kebal terhadap penyakit tertentu.
“Tubuh seseorang pada dasarnya memiliki sistem imun yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan virus. Tapi, sistem imun ini membutuhkan pengenalan terhadap jenis-jenis kuman yang bisa menyebabkan penyakit,” ujar dr. Reisa
Secara detail, dr. Reisa menyebutkan saat vaksin masuk ke tubuh seseorang, tubuh akan mendeteksinya sebagai ancaman infeksi lalu membentuk sistem untuk membuat kekebalan tubuh atau disebut antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit tersebut.
“Nah, Tubuh akan mengingat apa yang harus diwaspadai hingga jika kemudian hari ada virus, bakteri, atau kuman penyebab penyakit yang masuk, tubuh akan melawan,†jelasnya.
Yang perlu ditekankan juga adalah, dibutuhkan waktu agar tubuh kita bisa membentuk antibodi. Tidak terjadi secara seketika. Karena itu, meski sudah mendapat vaksin COVID-19, tetap ikuti protokol kesehatan. (mus)