6 May 2024 - 05:59 5:59

Perempuan Suriah Pertama yang Jadi Pilot di Inggris

WartaPenaNews, Inggris -  Maya Ghazal adalah satu dari jutaan orang yang harus mengungsi dari Suriah karena perang saudara. Keluarganya mendapatkan suaka di Inggris enam tahun lalu, namun dia sempat mengalami kesulitan untuk mengenyam pendidikan. Kini, dia memiliki ijazah sebagai pilot dan Goodwill Ambassador untuk Badan Pengungsi PBB.

“Setiap kali naik pesawat, saya merasa sangat bersemangat Saya adalah seorang pilot sekarang. Betapa gila pencapaian ini. Saya adalah orang yang dulu ditolak oleh banyak sekolah.”

Maya Ghazal meninggalkan Damaskus bersama ibu dan saudara-saudaranya saat usianya 16 tahun. Mereka berangkat ke Inggris, di mana ayahnya sudah terlebih dulu berada.

Enam tahun kemudian, Maya adalah pengungsi Suriah pertama yang memenuhi syarat untuk mendapatkan lisensi pilot pesawat pribadi, dan kini menjalani pelatihan untuk lisensi pilot pesawat komersial.

Namun jalan yang harus dilaluinya terjal dan berliku.

Ketika pertama kali tiba di Birmingham, Maya berharap bisa melanjutkan pendidikan. Tapi ia mengaku kesulitan masuk ke sekolah.

“Mungkin karena begitu mereka mengetahui bahwa saya dari Suriah, mereka pikir saya tak berpendidikan atau datang ke Inggris secara ilegal. Padahal tidak begitu,” kata perempuan 22 tahun itu kepada BBC.

Patah hati

Ketika Maya tiba di Inggris, dia tidak diwajibkan untuk menempuh pendidikan lanjut atau mendapatkan pelatihan, karena usianya sudah lebih dari 16 tahun.

Dia juga telah menyelesaikan pendidikan menengah di Suriah, sehingga tak ada kewajiban bagi sekolah-sekolah di Inggris untuk menerimanya.

Maya mengaku penerbangan pertamanya sangat tidak menyenangkan.

Dia mengaku mendaftarkan diri ke empat lembaga pendidikan dan bersedia melakukan tes fisik dan matematika, namun keempat sekolah itu menolaknya.

Badan pengungsi PBB, UNHCR, berkata Maya ditolak karena ijazah sekolahnya dari Suriah tak diakui di Inggris.

“Tidak ada satu pun yang mau mendengarkan kisah saya dan ini membuat saya sedih. Saya patah hati setiap kali saya ditolak oleh sekolah,” ujar Maya. “Saya merasa tak berguna.”

Lebih dari 6,6 juta warga Suriah hidup di dunia sebagai pengungsi, menurut UNHCR. Sekitar 20.000 di antaranya mendapatkan suaka di Inggris.

Di puncak krisis migran enam tahun lalu, foto-foto para pengungsi yang putus asa dan mendatangi Eropa dalam jumlah besar dipublikasikan oleh berbagai media.

Beberapa menyelipkan pesan-pesan kebencian.

“Karena stereotip yang ada di media, beberapa orang menyangka para pengungsi datang ke negara mereka untuk mencuri,” kata Maya.

“Saya tidak mau berpikir seperti itu tentang diri saya sendiri. Pengungsi bukanlah kata yang baik untuk dikaitkan dengan diri seseorang.” (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 12:14
Mal Rabinza di Lebak Hangus Terbakar

WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Mal Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza), Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi pukul 00.25 WIB.

01
|
4 May 2024 - 11:13
Mayat Pria Ditemukan Tanpa Busana di Perumahan Sukabumi

WARTAPENANEWS.COM – Warga di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi telanjang. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah blok B1 Nomor 1

02
|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

03