Wartapenanews.com, Kepulauan Seribu – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jakarta Aquarium dan Safari (JAQS) melepasliarkan sejumlah tukik dan penyu pada Jumat (28/5) lalu. Kegiatan yang digelar untuk pertama kalinya oleh JAQS itu bertempat di Pantai Cikaya, Pulau Karya, wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Lewat keterangan tertulisnya, Head of Social, Branding, and Communication JAQS Fira Basuki menyampaikan, kegiatan itu dilakukan sebagai bukti dan tanggung jawab JAQS sebagai sebuah Lembaga Konservasi ex-situ (Taman Safari Indonesia Group) dan di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Ia menambahkan, Jakarta Aquarium dan Safari memiliki kewajiban untuk mendukung pelestarian satwa liar, sebagai pusat konservasi dan pendidikan. “JAQS juga memfasilitasi pendidikan dan meningkatkan kesadaran spesies, kepentingan ekologis mereka bagi alam dan bagi manusia, serta apa yang mengancam mereka,” jelas Fira.
Menurutnya, menyelamatkan dan merehabilitasi penyu adalah salah satu bentuk tanggung jawab itu. “Kegiatan ini memungkinkan JAQS untuk mengambil hewan yang sakit, rusak, atau lemah, terkena sengatan panas, tertangkap dalam alat tangkap misalnya, dan mengembalikannya ke kesehatan penuh sehingga mereka dapat dilepasliarkan ke alam liar dengan setiap kesempatan untuk berhasil dalam hidup dan terus berkembang biak,” Imbuhnya.

Seekor penyu dewasa berjenis Penyu Sisik atau Hawksbill Sea Turtle (Eretmochelys imbricata) dan 30 tukik dilepasliarkan ke habitatnya. Seremoni tersebut dilakukan oleh Kurator JAQS Aaron Morgan Jupp bersama Puteri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati. Tim Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka dan tim Jakarta Aqurium dan Safari turut mendampingi kegiatan itu.
Aaron mengatakan, pihaknya menampung satu penyu hijau dan lima penyu sisik. Keenam hewan dilindungi itu masih tinggal di Pusat Suaka Penyu Pulau Pramuka, menunggu waktu pelepasan. “Mereka belum cukup siap untuk alam liar sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk membangun kekuatan, massa otot, dan berat keseluruhan mereka,” jelas Aaron.
Puteri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati menyatakan kegembiraannya ketika terpilih mendampingi JAQS dalam pelepasliaran penyu ini. Ia mengatakan bahwa Pulau Seribu bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga kombinasi untuk edukasi, konservasi yang berdampak baik untuk lingkungan sekitar.
Ayu mengaku senang ketika Jakarta Aquarium dan Safari mengajaknya berpartisipasi dalam pelepasliaran penyu demi pelestarian satwa dan lingkungan. “Jika kita dapat menjaga satwa dan lingkungan dengan baik tentu akan berdampak secara ekonomi, sosial dan juga budaya,” ujar Ayu.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Pulau Panggang Iskandar mengatakan pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut, sebagai salah satu upaya mempromosikan Pesona Pariwisata Kepulauan Seribu di mana kawasan Kepulauan memiliki potensi untuk dikembangkan. “Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak yang baik bagi pengembangan pariwisata yang berbasiskan masyarakat, dan kegiatan tersebut dapat berkelanjutan,” harapnya.
Tak hanya melepas penyu, kegiatan juga diisi dengan penanaman 50 batang mangrove di Paulau Pramuka. (niken)