WartaPenaNews, Jakarta – Meskipun Anda sudah jalankan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat dan olahraga, hal semacam itu akan buang waktu jika Anda masih merokok.
“Yang namanya lifestyle itu harus multiaspek. Bukan cuma masalah istirahat cukup, olahraga cukup, minum cukup. Tetapi faktor gaya hidup lain harus dipenuhi,” kata dr. Agus Dwi Susanto, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) disaat dijumpai belum lama ini.
Menurut Agus, jika olahraga atau makan secara baik tapi masih merokok, hal semacam itu dapat berpengaruh pada kesehatan.
“Kalaupun ia tetap merokok, itu tetap saja beresiko. Ada lebih dari 6000 bahan kimia, yang kalaupun masuk ke pada badan penyakit beresiko,” kata Agus.
Hingga, meskipun seseorang olahraga dan memiliki konsumsi nutrisi yang bagus, dengan merokok sama dengan dengan memberikan konsumsi toksin.
“Kalaupun toksin dikit-dikit, makin lama mungkin saja banyak. Kalaupun banyak mungkin saja penyakit. Di mulai dari kanker, penyakit jantung koroner, stroke, bahkan dapat beresiko infeksi.”
Agus menambahkan, setiap isapan asap rokok lemahkan mode silia yang berada pada aliran napas. Proses ini bikin rambut getar itu tidak bergerak.
“Ini memudahkan kuman untuk masuk dan menambah dampak terkena infeksi, pun menambah seseorang terkena tuberkulosis,” tutup Agus. (mus)