Jakarta, WartaPenaNews – Rachland Nashidik mengkritik kebijakan Pemerintah terkait meroketnya nilai anggaran proyek pembangunan infrastruktur ditengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, di negeri Jiran Malaysia megaproyek infrastruktur andalan seperti kereta cepat hasil kerjasama dengan Singapura senilai USD25 miliar atau Rp352 triliun dibatalkan. Pandemi Covid-19 disebut menjadi faktor signifikan di balik pembatalan kesepakatan tersebut.
“Di negeri jiran, proyek infrastruktur disetop, antara lain karena pertimbangan dampak pandemi,†ujar pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Rachland Nashidik dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (3/1/2020).
Justru kondisi ini berbeda dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam membuat kebijakan di tengah pandemi.
Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi mengatakan, di Indonesia proyek infrastruktur justru digenjot di tengah pandemi. Bahkan anggarannya naik hampir 100%. Sementara anggaran kesehatan berada jauh di bawah postur dana infrastruktur.
“Pak Jokowi memang orang baik,†singgung Rachland. (rob)